Konflik Iran Vs Israel
Netanyahu Setuju Gencatan Senjata dengan Iran, IDF Tetap Waspada, Siap Respons jika Ada Pelanggaran
Saat gencatan senjata antara Israel dan Iran mulai berlaku, IDF mengklaim memenuhi tujuannya yang ditentukan sebelum perang.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
Kantor berita semi-resmi Iran SNN melaporkan bahwa Teheran menembakkan rudal terakhirnya sebelum gencatan senjata mulai berlaku.
Militer Israel mengatakan enam gelombang rudal diluncurkan oleh Iran dan layanan ambulans nasional Israel mengatakan empat orang tewas di Beersheba.
Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa ia akan mendorong Israel untuk melanjutkan upaya perdamaian setelah menolak serangan Iran terhadap pangkalan udara Amerika yang tidak menimbulkan korban luka dan berterima kasih kepada Teheran atas pemberitahuan awal mengenai serangan tersebut.
Ia mengatakan Iran menembakkan 14 rudal ke pangkalan udara AS, menyebutnya sebagai "respons yang sangat lemah, yang kami perkirakan, dan telah kami lawan dengan sangat efektif."
Serangan Iran terjadi setelah pesawat pengebom AS menjatuhkan bom penghancur bunker seberat 30.000 pon di fasilitas nuklir bawah tanah Iran pada akhir pekan, yang bergabung dengan perang udara Israel.
Baca juga: Forum Sandera Desak Israel: Jika Bisa Damai dengan Iran, Kenapa Tidak dengan Gaza?

Pemerintahan Trump menegaskan bahwa tujuannya semata-mata untuk menghancurkan program nuklir Iran, bukan untuk membuka perang yang lebih luas.
"Iran hampir saja memiliki senjata nuklir," kata Wakil Presiden JD Vance dalam sebuah wawancara di "Laporan Khusus dengan Bret Baier" di Fox News.
"Sekarang Iran tidak mampu membangun senjata nuklir dengan peralatan yang mereka miliki karena kami telah menghancurkannya," kata Vance.
Trump telah mengutip laporan intelijen bahwa Iran hampir membangun senjata nuklir, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Namun, badan intelijen AS mengatakan awal tahun ini bahwa mereka menilai bahwa Iran tidak membangun senjata nuklir dan seorang sumber yang memiliki akses ke laporan intelijen AS mengatakan kepada Reuters minggu lalu bahwa penilaian itu tidak berubah.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.