10 Gunung Paling Sulit untuk Dipanjat di Dunia: Gunung Everest Jadi Tantangan yang Berbahaya
Berikut ini 10 gunung yang paling sulit untuk dipanjat di dunia, peringkat satu ada Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Endra Kurniawan
Namanya, yang berarti "Puncak Selatan" dalam bahasa Tibet, menyoroti kedekatannya dengan Everest.
Lhotse pertama kali didaki pada tahun 1956 oleh tim Swiss.
Sisi selatannya adalah salah satu dinding paling menantang di dunia, pendakian vertikal setinggi 10.000 kaki di atas es dan batu yang terjal.
Hanya sedikit pendaki yang mencoba rute ini, dan mereka yang melakukannya sering menceritakan kisah tentang jatuh yang mendebarkan dan pengalaman hampir mati.
Meskipun dibayangi oleh ketenaran Everest, kesulitan teknis dan lanskap dramatis Lhotse menarik para pendaki elit yang mencari ujian tertinggi.
5. Makalu (27.838 kaki)
Bentuk piramida ikonik Makalu dan punggung gunung yang tajam menjadikannya salah satu gunung yang paling unik secara visual di Himalaya.
Terletak hanya 12 mil di tenggara Everest, gunung ini pertama kali didaki pada tahun 1955 oleh tim Prancis.
Tantangan teknis Makalu berasal dari punggung gunungnya yang tajam dan lereng yang curam, yang membutuhkan ketepatan dan keterampilan.
Lokasi gunung yang terisolasi menambah kesulitannya, karena kondisi cuaca sering kali lebih keras dan kurang dapat diprediksi.
Kisah-kisah anekdot dari para pendaki menggambarkan momen-momen menegangkan di tepiannya yang sempit dan rasa pencapaian yang mendalam setelah mencapai puncak yang tangguh ini.
6. Cho Oyu (26.864 kaki)
Cho Oyu, gunung tertinggi keenam, sering dianggap sebagai salah satu puncak 8.000 meter yang paling mudah diakses tetapi masih menghadirkan tantangan yang signifikan.
Terletak di perbatasan Nepal-Tibet, Cho Oyu berarti "Dewi Pirus" dalam bahasa Tibet.
Pertama kali didaki pada tahun 1954 oleh tim Austria.
Meskipun kurang teknis daripada yang lain dalam daftar ini, ketinggian Cho Oyu dan suhu dingin merupakan kendala yang signifikan.
Banyak pendaki menggunakannya sebagai pendakian persiapan untuk Everest.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.