10 Gunung Paling Sulit untuk Dipanjat di Dunia: Gunung Everest Jadi Tantangan yang Berbahaya
Berikut ini 10 gunung yang paling sulit untuk dipanjat di dunia, peringkat satu ada Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Mendaki gunung bisa menjadi kegiatan yang paling mendebarkan sekaligus berbahaya.
Daya tarik mendaki puncak yang menjulang tinggi menantang ketahanan, tekad, dan keterampilan manusia.
Sehingga, mendaki gunung bukan hanya olahraga, tetapi juga kesempatan untuk menguji kekuatan fisik dan mental.
Puncak-puncak tersulit di dunia, termasuk memanjat di Nepal, menarik para pendaki dari seluruh dunia, menjanjikan tidak hanya bahaya, tetapi juga petualangan yang luar biasa.
Namun, setiap pendakian gunung merupakan tantangan yang membutuhkan persiapan, pengalaman, dan tekad.
Sepanjang sejarah, para pendaki telah menghadapi kondisi ekstrem, cuaca yang tidak dapat diprediksi, dan rute teknis untuk menaklukkan puncak-puncak paling tangguh di dunia.
Dalam artikel ini, terdapat 10 gunung tersulit untuk didaki.
Puncak-puncak ini diurutkan tidak hanya berdasarkan ketinggiannya, tetapi juga tingkat kesulitannya.
Dikutip dari laman whiteclouds.com, berikut 10 gunung yang paling sulit untuk dipanjat di dunia:
1. Gunung Everest (29.032 kaki)
Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia, menjulang di atas jajaran Himalaya di perbatasan Nepal dan Tibet.
Ukuran dan ketinggiannya yang luar biasa menjadikannya impian bagi para pendaki, tetapi juga tantangan yang berbahaya.
Baca juga: 10 Gunung Tertinggi di Indonesia: Ada Puncak Jaya, Gunung Rinjani, hingga Gunung Ciremai
Dikenal secara lokal sebagai "Sagarmatha" dan "Chomolungma," signifikansi budaya Everest sama besarnya dengan kehadiran fisiknya.
Gunung ini pertama kali didaki pada tahun 1953 oleh Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay, menandai pencapaian bersejarah dalam pendakian gunung.
Terlepas dari ketenarannya, zona kematian Everest di atas 26.247 kaki menguji batas fisik dan mental para pendaki.
Dingin yang ekstrem, longsor yang tidak dapat diprediksi, dan kebutuhan akan oksigen tambahan membuat pendakian menjadi mengerikan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.