Kamis, 28 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

Gencatan Senjata Iran dan Israel Rapuh, Trump Frustrasi: Mereka Sudah Tak Tahu Apa yang Dilakukan

Gencatan senjata Iran-Israel masih rapuh. Trump frustrasi, saling tuding pelanggaran, dunia waspada potensi konflik baru.

|
Editor: Glery Lazuardi
Kolase Foto Khamenei.Ir, Facebook The White House, Faceboook PM Israel
IRAN-ISRAEL TRENDING DI MEDSOS - Ali Khamenei, Donald Trump, dan Benyamin Netanyahu. Nama tiga pemimpin negara ini menjadi topik yang trending di media sosial menyusul ketegangan Iran-Israel serta serangan intervensi AS. Ketegangan di perbatasan Iran-Israel, dengan latar sirene dan ledakan, menggambarkan rapuhnya gencatan senjata yang masih membayangi kawasan. 

Gedung Putih menolak laporan tersebut dan menyebutnya “salah total,” mempertahankan pernyataan Trump bahwa program nuklir Iran telah “sepenuhnya dihancurkan.”

12 Hari yang Mencekam

Konflik terbaru antara Iran dan Israel dimulai 12 hari lalu saat Israel menyerang situs nuklir dan militer Iran, dengan alasan bahwa Teheran sudah terlalu dekat dengan pengembangan senjata nuklir.

Iran bersikeras programnya bersifat damai, namun segera membalas dengan rudal yang menghantam pangkalan AS di Timur Tengah.

Dalam upaya mencegah eskalasi lebih lanjut, Trump melakukan diplomasi cepat dengan Netanyahu dan pejabat Iran, menghasilkan kesepakatan gencatan senjata dalam waktu 48 jam.

Namun, perdamaian itu tampak rapuh karena kedua pihak masih saling tuding melakukan pelanggaran.

Baca juga: Trump Sangat Marah ke Israel setelah Menyerang Iran di Tengah Gencatan Senjata: Saya Tidak Senang

Dampak Global dan Reaksi Dunia

Ketegangan yang meningkat ini tak hanya menjadi kekhawatiran kawasan Timur Tengah, tetapi juga berdampak besar pada ekonomi global, terutama terkait Selat Hormuz—jalur pelayaran utama minyak dunia.

Jika gencatan senjata gagal dan Iran menutup selat tersebut, harga minyak mentah bisa melonjak drastis.

China, mitra dagang terbesar Iran, mengecam serangan AS dan memperingatkan “spiral eskalasi” yang bisa mengganggu stabilitas global.

Data Korban dan Kerusakan

Berdasarkan data terbaru dari Human Rights Activists yang berbasis di Washington:

Iran: 974 orang tewas, 3.458 luka-luka, termasuk 387 warga sipil dan 268 personel keamanan.

Israel: 28 orang tewas, lebih dari 1.000 terluka. Serangan roket menghancurkan tiga gedung apartemen di Beersheba, dengan pecahan kaca, puing, dan bangkai mobil terbakar ditemukan di lokasi.

Pangkalan AS: Tidak ada korban jiwa meski ada serangan drone di Ain al-Assad, Irak, dan bandara Baghdad.

TRUMP DI GEDUNG PUTIH - Foto diambil dari akun Trump di Truth Social, Selasa (24/6/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam postingan yang diunggah pada Senin (23/6/2025). Pada 23 Juni 2025 malam, Trump mengomentari respon lemah Iran terhadap pangkalan militer AS di Qatar.
TRUMP DI GEDUNG PUTIH - Foto diambil dari akun Trump di Truth Social, Selasa (24/6/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam postingan yang diunggah pada Senin (23/6/2025). Pada 23 Juni 2025 malam, Trump mengomentari respon lemah Iran terhadap pangkalan militer AS di Qatar. (Truth Social/@realDonaldTrump)
Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan