Kamis, 28 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

Gencatan Senjata Iran dan Israel Rapuh, Trump Frustrasi: Mereka Sudah Tak Tahu Apa yang Dilakukan

Gencatan senjata Iran-Israel masih rapuh. Trump frustrasi, saling tuding pelanggaran, dunia waspada potensi konflik baru.

|
Editor: Glery Lazuardi
Kolase Foto Khamenei.Ir, Facebook The White House, Faceboook PM Israel
IRAN-ISRAEL TRENDING DI MEDSOS - Ali Khamenei, Donald Trump, dan Benyamin Netanyahu. Nama tiga pemimpin negara ini menjadi topik yang trending di media sosial menyusul ketegangan Iran-Israel serta serangan intervensi AS. Ketegangan di perbatasan Iran-Israel, dengan latar sirene dan ledakan, menggambarkan rapuhnya gencatan senjata yang masih membayangi kawasan. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Gencatan senjata antara Iran dan Israel yang dinyatakan rapuh terus memicu kekhawatiran global. 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang berperan sebagai mediator utama, meluapkan frustrasinya.

Ia menilai kedua negara telah berperang “terlalu lama” hingga kehilangan arah dan tak lagi tahu apa yang mereka lakukan.

“Dua negara ini telah berperang terlalu lama dan terlalu keras, hingga mereka tidak tahu lagi apa yang sedang mereka lakukan,” ujar Trump dalam pernyataannya kepada wartawan di Gedung Putih sebelum berangkat ke KTT NATO.

Ucapan ini mencerminkan betapa rapuhnya kesepakatan gencatan senjata yang dicapai setelah 12 hari ketegangan militer.

lihat fotoKENAIKAN BBM - Iran akan menutup Selat Hormuz imbas serangan Isral dan Amerika Serikat, hal ini akan mengakibatkan kenaikan harga BBM. TRIBUNNEWS
KENAIKAN BBM - Iran akan menutup Selat Hormuz imbas serangan Isral dan Amerika Serikat, hal ini akan mengakibatkan kenaikan harga BBM. TRIBUNNEWS

Baca juga: Gencatan Senjata Diumumkan Donald Trump, Netanyahu Klaim Israel Menang Perang Lawan Iran

Gencatan Senjata Dibayangi Ketidakpastian

Kesepakatan gencatan senjata yang diumumkan Trump dianggap sebagai pencapaian diplomatik penting untuk menghentikan spiral konflik yang melibatkan serangan langsung Israel ke fasilitas nuklir Iran dan balasan rudal dari Teheran ke pangkalan militer AS di Qatar.

Namun, hanya beberapa jam setelah pengumuman tersebut, Israel menuduh Iran melanggar perjanjian dengan menembakkan dua misil ke wilayah udaranya.

Meskipun sistem pertahanan Israel berhasil mencegat rudal-rudal tersebut, tuduhan ini memperkeruh situasi. Iran, melalui media pemerintah, membantah keras tuduhan itu dan justru mengecam serangan fajar Israel ke wilayahnya.

“ISRAEL tidak akan menyerang Iran. Semua pesawat akan berbalik dan pulang sambil melakukan ‘Plane Wave’ ramah ke Iran.

Tak ada yang terluka, gencatan senjata berlaku!” tulis Trump lewat platform Truth Social, berusaha menenangkan publik dunia.

Baca juga: 4 Poin Gencatan Senjata Iran vs Israel: Ancaman Trump pada Tel Aviv hingga Ketidakpatuhan Netanyahu

Trump Frustrasi, Laporan Intelijen AS Berbeda dengan Klaim Netanyahu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim operasi militer telah berhasil “meruntuhkan” program nuklir Iran.

Namun, laporan dari Defense Intelligence Agency (DIA) Amerika Serikat justru menyebut bahwa program tersebut hanya mengalami kemunduran selama beberapa bulan saja.

Laporan yang dirilis Senin (23/6/2025) dan bocor ke Associated Press ini menegaskan bahwa fasilitas nuklir Iran di Natanz, Isfahan, dan reaktor Arak memang rusak, tetapi tidak sampai menghentikan seluruh programnya.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan