Konflik Iran Vs Israel
Warga Israel Berlomba-lomba Beli Tanah di Siprus, Dikhawatirkan Jadi 'Tanah yang Dijanjikan Versi 2'
Warga Israel berlomba-lomba beli tanah di Siprus, hingga buat area khusus Israel. Media Siprus khawatir itu akan jadi 'Tanah yang Dijanjikan Versi 2'.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Pravitri Retno W
Terutama pembelian yang ditargetkan di Siprus untuk menciptakan komunitas berpagar di Larnaca dan Limassol.
Komunitas warga Israel juga membeli area-area tertentu secara massal, di mana dibuat area-area tertutup (komunitas berpagar) yang hampir tidak dapat diakses oleh siapa pun selain warga negara Israel.
"Karena Siprus berukuran kecil, dan terletak di kawasan yang bergejolak...kami akan terus menekankan perlunya mengambil langkah-langkah, tetapi pemerintah juga perlu bergerak," kata pemimpin AKEL Stefanou Stefanou kepada radio CyBC.
Ia mencatat, negara yang lebih besar dari Siprus, seperti Spanyol, Italia dan Jerman, memberlakukan pembatasan penjualan tanah kepada warga negara ketiga.
Partai AKEL telah mengajukan dua rancangan undang-undang di parlemen Siprus untuk membatasi pembelian tanah.
Rancangan undang-undang tersebut juga bertujuan untuk mengawasi proses bagi warga negara ketiga yang dapat memperoleh real estate di wilayah sensitif di dekat infrastruktur kenegaraan.
Menurut Stefanou, penduduk setempat sangat menyadari masalah tersebut, sambil menegaskan bahwa tindakan partainya bukan karena xenofobia atau anti-semitisme.
"Ini adalah tanggung jawab pemerintah untuk memastikan Siprus tetap berada di bawah kendali warga Siprus untuk selamanya," tegasnya.
Warga negara Israel tercatat sebagai pembeli properti asing terbanyak keempat di berbagai distrik di Siprus antara 2021 hingga Januari 2025.
Di Larnaca, mereka membeli 1.406 properti (481 bersertifikat), terutama berupa lahan luas dengan spa dan resor di kawasan seperti Pyla, Ormideia, dan Pervolia.
Di Limassol, warga Israel membeli 1.154 properti (511 bersertifikat), dan di Paphos 1.291 properti (867 bersertifikat).
Mereka hanya kalah jumlah dari warga negara Inggris, Rusia, dan Lebanon, sementara warga Siprus tetap menjadi pembeli terbesar secara keseluruhan, seperti diberitakan Cyprus Mail.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.