Konflik Iran Vs Israel
Sempat Bertemu, Netanyahu Akui Sudah Bilang ke Trump soal Rencana Serang Iran: Tak Minta Lampu Hijau
Netanyahu mengatakan, selama kunjungannya ke Gedung Putih pada Februari 2025, ia telah memberitahu Trump soal rencana serangan ke Iran.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Endra Kurniawan
"Jika Iran mencoba membangun kembali program nuklirnya, kami tidak akan membiarkan itu terjadi."
"Pertama-tama, secara militer kami tidak akan melakukannya,” jelasnya.
Trump menambahkan bahwa ia berpikir “kami akan berakhir dengan hubungan dengan Iran” untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Diketahui, Israel melancarkan perang udara mendadak pada 13 Juni 2025, menyerang fasilitas nuklir Iran dan menewaskan komandan militer tinggi dalam pukulan terburuk bagi Republik Islam sejak perang tahun 1980-an dengan Irak.
Iran, yang menyangkal mencoba membangun senjata nuklir, membalas dengan rentetan rudal di lokasi dan kota militer Israel.
Pihak berwenang Iran mengatakan 610 orang tewas di negara mereka akibat serangan Israel dan 4.746 orang terluka.
Pengeboman balasan Iran menewaskan 28 orang di Israel, pertama kalinya pertahanan udaranya ditembus oleh sejumlah besar rudal Iran.
Baca juga: Momen Haru Saat Mahasiswi dari Iran Tiba di Indonesia, Peluk dan Cium Ibu Beriring Tangis

Sebelumnya, Trump mengatakan pada akhir pekan, pesawat pengebom siluman AS telah "menghancurkan" program Iran untuk mengembangkan senjata nuklir.
Iran mengatakan kegiatan pengayaannya hanya untuk tujuan sipil.
Namun, klaim Trump tampaknya bertentangan dengan laporan awal oleh salah satu badan intelijen pemerintahannya, menurut tiga orang yang mengetahui masalah tersebut.
Salah satu sumber mengatakan stok uranium yang diperkaya Iran belum dihilangkan, dan program nuklir negara itu, yang sebagian besar terkubur jauh di bawah tanah, mungkin telah mundur hanya satu atau dua bulan.
Gedung Putih mengatakan penilaian intelijen itu "salah besar."
Menurut laporan tersebut, yang dibuat oleh Badan Intelijen Pertahanan, serangan itu menutup pintu masuk ke dua fasilitas, tetapi tidak meruntuhkan bangunan bawah tanah, kata salah satu orang yang mengetahui temuannya.
Pemerintahan Trump mengatakan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa bahwa serangan akhir pekannya telah "melemahkan" program nuklir Iran, tanpa pernyataan Trump, fasilitas tersebut telah "dihancurkan."
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.