Konflik Iran Vs Israel
Kisah dan Ungkapan Hati Warga Kembali Ke Teheran Setelah Perang 12 Hari Iran dan Israel 'Berakhir'
Sejumlah warga sipil yang mengungsi selama perang terbuka 12 hari antara Iran dan Israel dilaporkan mulai kembali ke Ibu Kota Iran, Teheran.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Adi Suhendi
Karena tidak bisa mendapatkan mobil, ayahnya berkendara dari kampung halamannya di Quchan, sebuah kota dekat Mashhad di timur laut Iran untuk membawanya ke rumah keluarga di mana dia tinggal sampai gencatan senjata dimulai.
Ujian universitas tempatnya belajar pun harus ditunda.
Selain itu, tempat kerjanya memintanya bekerja dari jarak jauh, dan satu per satu, semua temannya meninggalkan Teheran.
Ia mengaku merasa sangat kesepian dan menyibukkan diri sendiri di siang hari.
Akan tetapi ia tidak bisa lagi menipu diri bila malam hari datang saat suara bom dan pertahanan udara mulai terdengar.
Kembali ke Teheran dan merasakan kehidupan kembali mengalir di jalan-jalan membuatnya gembira.
"Melihat orang lain kembali ke kota bersama saya, melihat kafe dan restoran dibuka kembali, dan merasakan kehidupan kembali mengalir di jalan-jalan, itu benar-benar menggembirakan hati saya," ungkap Saba.
Seorang pengusaha dan CEO sebuah perusahaan swasta di ibu kota yang meminta identitasnya dirahasiakan karena masalah keamanan, sebut saja Kamran, mengatakan awalnya, ia memutuskan untuk tetap tinggal di Teheran dan menjalankan perusahaan.
"Ada pengeboman dan suara pertahanan udara, tetapi kehidupan dapat diatur pada siang hari. Namun, malam hari benar-benar tak tertahankan," kata ayah dua anak itu.
Seorang musisi Iran terkenal, Keyvan Saket, mengetahui rumahnya terkena rudal Israel saat tengah berlindung bersama keluarganya di kota terdekat.
Namun, telepon tetangganya yang menyampaikan berita buruk itu tidak menghentikannya untuk bergegas kembali setelah gencatan senjata diumumkan.
Menurutnya salah satu bom yang ditembakkan ke kediamannya gagal meledak.
Hal itu dianggapnya sebagai sebuah keberuntungan yang menyelamatkannya dari kerusakan lebih lanjut.
Namun, ia dan keluarganya tidak dapat memasuki rumah mereka karena alasan keamanan.
"Setelah masalah tersebut terselesaikan dan kami diizinkan masuk, kami menghadapi pemandangan yang meresahkan," kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.