Wawancara Eksklusif
VIDEO EKSKLUSIF Ledakan Rudal Membangunkanku Jam 3 Pagi – Ini Kisah Nyata dari Iran
“Awalnya saya pikir itu petasan. Tapi dentumannya semakin banyak, semakin keras."
Editor:
Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat Kota Teheran masih terlelap saat dentuman menggelegar pukul 03.00 dini hari.
Laini Misrah, seorang mahasiswi Indonesia yang sedang menempuh studi magister di bidang hukum pidana dan kriminologi di Ahlul Bayt International University, sontak terbangun oleh suara itu.
Awalnya ia mengira suara itu hanyalah kembang api perayaan hari Ghadir.
Namun kenyataan segera menghantam, itu adalah ledakan rudal Israel.
“Awalnya saya pikir itu petasan. Tapi dentumannya semakin banyak, semakin keras."
"Saya dan teman langsung menyalakan TV. Di situ dikabarkan Israel sedang menyerang Iran,” tutur Laini dalam wawancara bersama Tribun Network melalui sambungan Zoom, Kamis (26/6/2025)..
Konflik bersenjata antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat (AS) memuncak dalam beberapa hari terakhir. Serangan rudal dan serangan balasan terjadi bertubi-tubi, memaksa warga sipil untuk lebih waspada. Meskipun tidak ada sirene peringatan, suara ledakan menjadi alarm nyata yang menyelimuti langit malam Iran.
Namun di tengah situasi genting itu, Laini mengambil keputusan besar: tidak ikut evakuasi.
"Saya Memilih Bertahan"
Di tengah situasi genting dan ajakan untuk evakuasi dari pemerintah Indonesia, Laini membuat keputusan yang mengejutkan: tetap tinggal di Iran.
“Saya memilih bertahan,” tegasnya.
Keputusan ini ia ambil karena tengah berada di semester akhir dan sedang menyelesaikan tesisnya.
Selain itu, ia menilai target serangan tidak menyasar wilayah sipil secara langsung dan tidak akan berlangsung lama.
"Yang saya lihat target-target yang Israel serang itu hanya pangkalan militer dan pusat penelitian nuklir saja seperti itu."
"Saya yakin konflik tidak akan berjalan lama," ucapnya.
Di saat sebagian besar rekan dievakuasi, ia justru berpindah ke Kota Qom mengikuti arahan kampus demi alasan keamanan.
Di kota religius ini, ia tinggal di asrama kampus dan melanjutkan kuliah secara daring.
Keluarga Cemas, Jaringan Terputus
Ketegangan tidak hanya terjadi di Iran. Di Tanah Air, keluarga Laini sempat panik karena kesulitan menghubunginya.
Pemerintah Iran diketahui memutus jaringan komunikasi selama beberapa hari demi alasan keamanan nasional.
"Mereka sempat khawatir saat terus menghubungi saya. Saya langsung mengabarkan bahwa saya di sini itu aman," tutur Laini.
"Saya minta tolong kepada kawan-kawan yang ikut evakuasi, tolong kabarkan kepada keluarga saya bahwasannya saya di sini aman. Nah, jadi setelah itu mereka merasa aman semuanya." (Tribunnews/Malau)
Mari Saksikan VIdeo lengkap wawancara eksklusifnya hanya di Akun YouTube Tribunnews.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.