Trump Membual, Citra Satelit Tunjukkan Iran Gercep Bawa Alat Berat di Fasilitas Fordow yang Dibom AS

Trump Membual, Citra Satelit Tunjukkan Iran Gercep Bawa Alat Berat di Fasilitas Nuklir Fordow yang Dibom AS

TRIBUNNEWS.COM - Citra satelit terbaru mengungkap upaya konstruksi dan penggalian yang signifikan di fasilitas nuklir Fordow Iran.

Citra satelit ini menimbulkan pertanyaan tentang aktivitas yang sedang berlangsung di lokasi tersebut, terlepas dari bualan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang sesumbar soal dampak pengeboman militer AS akhir pekan lalu.

"Presiden AS Donald Trump mengatakan Iran tidak akan pernah mampu membangun kembali fasilitas tersebut. Hal itu tidak jelas," tulis laporan RNTV dan BI, dikutip Minggu (29/6/2025). 

Baca juga: NATO Nyalakan Alarm, Kekuatan Militer Besar China Akan Seret Rusia Saat Serangan ke Taiwan

Gambar yang diambil oleh Maxar Technologies dan dipublikasikan di Newsweek menunjukkan adanya alat berat, pekerjaan tanah yang luas, dan indikasi kalau pintu masuk terowongan mungkin telah ditutup secara sengaja.

Analisis gambar-gambar ini menunjukkan tindakan proaktif Iran untuk mengamankan komponen sensitif dalam kompleks bawah tanah.

Ekskavator terlihat di dekat pintu masuk utara, dengan buldoser yang aktif memindahkan tanah, dan jalan akses baru telah dibuat.

Aktivitas ini telah diamati di sekitar zona kawah, yang diyakini sebagai hasil dari bom Massive Ordnance Penetrators (MOP) AS sebelumnya yang dijatuhkan selama Operasi Midnight Hammer.

Citra sebelumnya dari pertengahan Juni juga menggambarkan buldoser dan truk di dekat pintu masuk terowongan, yang menunjukkan upaya terkoordinasi untuk memblokir atau memperkuat titik akses.

Indikasi Program Nuklir Iran Jalan Terus

Perkembangan terkini di Fordow ini menggarisbawahi pengawasan berkelanjutan terhadap program nuklir Iran dan pentingnya strategis fasilitas ini.

Satu gambar menangkap ekskavator dan buldoser yang tampaknya sedang memindahkan tanah di dekat kawah dan lubang di punggung gunung utara di Fordow.

Titik serang utama bom tersebut, penghancur bunker GBU-57 Massive Ordnance Penetrator, menurut Pentagon, adalah poros pembuangan yang memungkinkan senjata tersebut menembus jauh ke dalam kompleks bawah tanah.

Gambar lainnya menangkap apa yang tampak seperti peralatan konstruksi yang menggali jalan akses baru ke fasilitas tersebut, serta terlibat dalam upaya memperbaiki kerusakan di jalan akses utama.

"Iran mungkin berupaya memulihkan akses ke lokasi bawah tanah untuk menilai kondisinya dan peralatannya , meskipun hal itu tidak dijelaskan secara eksplisit," tulis laporan BI.