Senin, 29 September 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Indonesia-AS Sepakat Percepat Negosiasi Tarif, Target Rampung dalam Tiga Minggu

Indonesia dan AS sepakat percepat negosiasi tarif selama tiga minggu, bahas ekonomi digital, investasi, dan kerja sama mineral kritis.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Glery Lazuardi
ISTIMEWA
TARIF RESIPROKAL - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaksanakan pertemuan dengan U.S. Secretary of Commerce Howard Lutnick di Washington DC, AS, Rabu (9/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sepakat untuk mempercepat proses perundingan tarif dagang bilateral. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan antara Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan 

U.S. Secretary of Commerce Howard Lutnick dan United States Trade Representative Jamieson Greer, pada Rabu (9/7/2025). 

Kedua negara menargetkan penyelesaian negosiasi dalam waktu tiga minggu ke depan guna menjaga stabilitas dan keberlanjutan hubungan dagang strategis.

Pertemuan di Washington AS ini menjadi langkah penting dalam upaya memperkuat kerja sama  perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Hadapi Tarif Impor AS, DPR Minta Pemerintah Perkuat Diplomasi Ekonomi dan Perdagangan

Menyusul pengumuman Presiden AS Donald Trump pada 7 Juli 2025, delegasi Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang diterima oleh Pemerintah AS untuk membahas kelanjutan kesepakatan tarif. 

Langkah ini mencerminkan kuatnya komitmen kedua negara untuk menjaga stabilitas hubungan dagang. 

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menyampaikan apresiasi atas proses negosiasi yang selama ini berjalan konstruktif dengan pihak AS. 

Perundingan mencakup isu-isu tarif, hambatan non-tarif, ekonomi digital, keamanan ekonomi, serta kerja sama komersial dan investasi. 

Indonesia dan AS sepakat untuk mengintensifkan perundingan tarif dalam tiga minggu ke depan untuk memastikan hasil terbaik bagi kedua belah pihak. 

"Kami sudah memiliki pemahaman yang sama dengan AS terkait progres perundingan. Ke depan, kita akan terus 

berupaya menuntaskan negosiasi ini dengan prinsip saling menguntungkan,” ujar Airlangga. 

Airlangga juga menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan AS selama ini terjalin sangat baik dan perlu terus diperkuat. 

"Kami ingin meningkatkan hubungan komersial Indonesia dengan AS. Minggu lalu, perusahaan-perusahaan Indonesia di bidang pertanian dan energi telah menandatangani MoU dengan perusahaan-perusahaan AS untuk pembelian produk unggulan AS dan meningkatkan investasi,” kata Airlangga. 

Menurutnya Indonesia dan AS juga melihat potensi besar untuk memperluas kerja sama di sektor strategis seperti mineral kritis. 

"AS menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk memperkuat kemitraan di bidang mineral kritis. Indonesia memiliki cadangan besar nikel, tembaga, dan kobalt, dan kita perlu mengoptimalkan potensi kerja sama pengolahan mineral kritis tersebut,” kata Airlangga. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan