Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kremlin Tanggapi Kritik Trump ke Putin dengan Tenang, Jadi Upaya Rusia Perbaiki Hubungan dengan AS

Kremlin mengatakan, Moskow bersikap tenang menanggapi kritik dari Trump, dan akan terus berusaha memperbaiki hubungan AS-Rusia.

Penulis: Nuryanti
Kremlin.ru
TRUMP DAN PUTIN - Foto ini diambil pada Rabu (19/2/2025) dari publikasi resmi Kremlin, memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Presiden AS Donald Trump (kiri) berfoto sebelum melakukan pertemuan resmi di Helsinki, Finlandia, pada 16 Juli 2018. Kremlin mengatakan, Moskow bersikap tenang menanggapi kritik dari Trump, dan akan terus berusaha memperbaiki hubungan AS-Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Kremlin memberi tanggapan terkait kritik Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Kremlin mengatakan, Moskow bersikap "tenang" menanggapi kritik tersebut, dan akan terus berusaha memperbaiki hubungan AS-Rusia yang "rusak".

Dalam panggilan telepon dengan wartawan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan:

"Kami cukup tenang tentang hal ini."

"Kami berharap untuk melanjutkan dialog kami dengan Washington dan garis kami dalam memperbaiki hubungan bilateral yang agak rusak," jelasnya, Rabu (9/7/2025), dilansir Al Arabiya.

Kritik Trump terhadap Putin

Pada Selasa (8/7/2025), Trump mengatakan bahwa ia telah menyetujui pengiriman senjata pertahanan AS ke Ukraina.

Trump sedang mempertimbangkan sanksi tambahan terhadap Moskow, yang menggarisbawahi rasa frustrasinya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ketika menjadi kandidat presiden, Trump berjanji untuk mengakhiri perang dalam sehari, tetapi belum dapat menepati janji itu dan upaya pemerintahannya untuk menengahi perdamaian tidak membuahkan hasil.

Dmitry Peskov mengatakan, Trump telah mencapai pemahaman bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina tidak akan mudah diselesaikan.

“Kami juga mendengar pernyataan yang sangat penting dari Trump bahwa penyelesaian konflik Ukraina ternyata jauh lebih sulit daripada yang ia kira sejak awal," ungkapnya.

Sementara itu, senator Lindsey Graham , RS.C., mengatakan minggu lalu bahwa Trump telah memberinya lampu hijau untuk mendorong RUU yang ia dukung bersama yang menyerukan, sebagian, tarif 500 persen atas barang-barang yang diimpor dari negara-negara yang terus membeli minyak Rusia.

Baca juga: Intelijen Ukraina Sebut Negara ASEAN Ini akan Gabung Korea Utara Dukung Rusia

Langkah tersebut akan berdampak besar bagi China dan India, dua raksasa ekonomi yang membeli minyak Rusia.

Trump mengatakan pada Selasa bahwa dia “mencermatinya dengan sangat serius.”

Soal Kirim Senjata ke Ukraina

Diberitakan AP News, keputusan Donald Trump untuk mengirim lebih banyak senjata pertahanan ke Ukraina muncul setelah ia secara pribadi menyatakan rasa frustrasinya terhadap pejabat Pentagon, karena mengumumkan penghentian beberapa pengiriman minggu lalu.

Hal itu menjadi sebuah tindakan yang menurutnya tidak dikoordinasikan dengan baik dengan Gedung Putih, menurut tiga orang yang mengetahui masalah tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan