Danantara–JBIC Kolaborasi Dorong Proyek Hijau dan Ekonomi Sirkular

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Japan Bank for International Cooperation (JBIC) melalui Gubernurnya, Nobumitsu Hayashi, resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dari Republik Indonesia, Kamis (10/7/2025). 

Penandatanganan ini dihadiri langsung oleh CEO Danantara, Rosan Roeslani.

Kerja sama ini bertujuan memperkuat kolaborasi kedua pihak dalam pengembangan proyek-proyek potensial, antara lain di bidang dekarbonisasi dan ekonomi sirkular, mineral kritis, telekomunikasi dan infrastruktur digital, sektor kesehatan dan perlindungan lingkungan dan netralitas karbon.

“Program ini bertujuan menciptakan peluang bisnis bagi perusahaan Jepang sekaligus berkontribusi menyelesaikan tantangan sosial di Indonesia,” ujar sumber Tribunnews.com, Jumat (11/7/2025).

Baca juga: Setelah Ada Danantara, Kementerian BUMN Kini Punya Peran Mirip Seperti OJK

Danantara, yang didirikan pada Februari 2025, merupakan lembaga publik yang membawahi seluruh BUMN Indonesia.

Selain sebagai pengelola BUMN, Danantara juga memiliki mandat melakukan investasi strategis, didukung oleh dividen dari BUMN sebagai sumber pendanaan.

Dengan banyaknya perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia, JBIC melihat kerja sama ini sebagai langkah strategis.

Kolaborasi dengan Danantara diharapkan memperluas peluang bisnis dan memperkuat kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sebagai lembaga keuangan berbasis kebijakan milik pemerintah Jepang, JBIC menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pencapaian target netral karbon Indonesia pada 2060.

JBIC juga akan mendorong penciptaan peluang bisnis baru melalui sinergi dengan Danantara.

Diskusi seputar kerja sama Danantara–Jepang juga dibahas oleh komunitas Pencinta Jepang.

Berminat bergabung? Kirim nama lengkap, alamat, dan nomor WhatsApp ke: tkyjepang@gmail.com