Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1343: Perusahaan Minyak Rusia Jual Aset Luar Negeri usai Kena Sanksi AS
Terbaru, perusahaan minyak raksasa Rusia, Lukoil, mengumumkan akan menjual seluruh asetnya di luar negeri akibat sanksi AS.
Ringkasan Berita:
- Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung hingga hari ke-1.343 pada Selasa (28/10/2025).
- Konflik ini bermula dari ketegangan sejak bubarnya Uni Soviet pada 1991 dan memuncak saat Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
- PBB melaporkan Rusia menggunakan drone untuk menyerang warga sipil, sementara pertempuran sengit terus terjadi di Pokrovsk.
- AS menjatuhkan sanksi baru yang memaksa Lukoil menjual aset luar negeri, dan Norwegia waspada terhadap uji coba rudal nuklir Rusia.
TRIBUNNEWS.COM - Perang antara Rusia dan Ukraina kini telah memasuki hari ke-1.343 pada Selasa (28/10/2025).
Konflik tersebut bermula dari ketegangan panjang yang berakar sejak bubarnya Uni Soviet pada 1991.
Sejak Ukraina memproklamasikan kemerdekaannya, hubungan dengan Moskow sering diwarnai perebutan pengaruh politik dan saling curiga.
Ketegangan mencapai titik baru pada 2014 ketika Revolusi Euromaidan menggulingkan pemerintahan pro-Rusia di Kyiv.
Tak lama setelah itu, Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dan memberikan dukungan terhadap kelompok separatis di wilayah Donbas.
Situasi memuncak pada Februari 2022, saat Moskow melancarkan invasi besar-besaran yang mengubah konflik lokal menjadi perang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
Terbaru, perusahaan minyak raksasa Rusia, Lukoil, mengumumkan akan menjual seluruh asetnya di luar negeri akibat sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat.
Perang Rusia-Ukraina kini dipandang bukan sekadar perebutan wilayah, tetapi juga pertarungan narasi, legitimasi politik, dan arah masa depan tatanan dunia.
Dunia pun menyadari bahwa akar konflik masih sangat dalam, dan jalan menuju perdamaian tampaknya masih jauh dari harapan.
Berikut adalah rincian lengkap peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-1.343:
PBB Sebut Rusia Gunakan Drone untuk Serang Warga Sipil Ukraina
Baca juga: Rusia Beringas ke Ukraina Seusai Ditekan AS, Kiev Mandi Serangan Ratusan Drone dalam Semalam
Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB untuk Ukraina menemukan bahwa Rusia telah menggunakan pesawat tanpa awak untuk mengejar dan menjatuhkan bom pada warga sipil di dekat garis depan Ukraina, The Guardian melaporkan.
Serangan ini menyebabkan ribuan orang meninggalkan rumah mereka dan dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
Dalam laporan resminya, komisi mengatakan warga sipil dikejar dari jarak jauh menggunakan drone berkamera, kemudian diserang saat mencari perlindungan.
Temuan itu berdasarkan wawancara dengan 226 orang, termasuk korban, saksi, pekerja bantuan, dan pejabat lokal, serta ratusan video daring yang telah diverifikasi.
Serangan terjadi di tiga wilayah Ukraina selatan, di sekitar garis depan dan seberang sungai Dnipro dari pasukan Rusia, selama lebih dari satu tahun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.