Minggu, 7 September 2025

Konflik Suriah

Prancis, Inggris, dan Jepang Sambut Baik Gencatan Senjata di Suwayda, Suriah

Gencatan senjata di Suwayda, Suriah, disambut positif oleh Prancis, Inggris, dan Jepang di tengah kekhawatiran eskalasi konflik dan intervensi asing.

tangkaplayar MEE
KOMUNITAS DRUZE ISRAEL - Tangkap layar Middle East Eye, Minggu (2/3/2025) menunjukkan komunitas Druze di Israel melakukan demonstrasi. Israel menyatakan akan melindungi komunitas ini yang berada di dataran tinggi Golan di bagian Suriah yang diduduki Israel dari ancaman militer pasukan pemerintahan baru Suriah, pimpinan Ahmad Al-Sharaa, 

Gencatan senjata tercapai setelah bentrokan berdarah antara faksi Druze dan kelompok Badui berlangsung selama beberapa hari terakhir.

Konflik Druze dan Badui diperparah oleh intervensi militer Israel.

Kesepakatan ini merupakan bagian dari upaya diplomatik terpisah yang difasilitasi Amerika Serikat guna meredam eskalasi lebih lanjut, termasuk potensi serangan Israel ke wilayah Suriah.

Pemerintah Suriah juga telah mengerahkan pasukan ke Suwayda dan memerintahkan penarikan kelompok bersenjata dari wilayah kota.

Nour al-Din Baba, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Suriah, menyatakan pertempuran telah berakhir setelah upaya intensif dan pengerahan pasukan pemerintah.

Kota Suwayda kini disebut telah "dibersihkan dari semua pejuang suku."

Pemicu Bentrokan Druze dan Badui

Pertempuran dipicu oleh penculikan seorang sopir truk Druze yang kemudian memicu aksi balasan, memperluas konflik ke wilayah pedesaan.

Intervensi Israel dimulai pada Rabu, dengan dalih melindungi komunitas Druze, menyasar Suwayda dan Damaskus lewat serangan udara.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Suriah, sedikitnya 260 orang tewas dan lebih dari 1.700 terluka.

Baca juga: Siapa Druze? Komunitas Minoritas yang Dilindungi Israel hingga Membombardir Suwayda Suriah

Laporan dari kelompok pemantau independen menyebutkan korban jiwa mencapai lebih dari 900, dengan lebih dari 87.000 orang dilaporkan mengungsi akibat konflik.

Siapa Suku Druze?

Druze adalah komunitas minoritas bermazhab Islam yang lahir pada abad ke-11 di Mesir.

Jumlah mereka sekitar satu juta orang di Timur Tengah, terutama di Suriah, Lebanon, dan Israel.

Di Suriah, komunitas Druze terkonsentrasi di Provinsi Suwayda di selatan, dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel sejak 1967.

Lebih dari 20.000 Druze tinggal di Golan bersama sekitar 25.000 pemukim Yahudi.

Sebagian besar Druze di Golan menolak kewarganegaraan Israel dan tetap memegang identitas Suriah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan