10 Orang Tewas dan 12 Luka-Luka dalam Kecelakaan Bus di Vietnam, Perdana Menteri Desak Investigasi
Kecelakaan bus tidur di Vietnam tewaskan 10 orang dan lukai 12 lainnya. PM Pham Minh Chinh desak investigasi menyeluruh untuk ungkap penyebab.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Di bawah gelapnya dini hari, sebuah perjalanan yang seharusnya membawa harapan dan kebahagiaan berubah menjadi duka mendalam.
Pada Jumat (25/7/2025), sebuah bus yang melintasi jalur dari Hanoi ke Da Nang terguling tragis di Provinsi Ha Tinh, mengakibatkan 10 orang tewas, termasuk dua anak-anak, serta 12 lainnya luka-luka—beberapa di antaranya dalam kondisi kritis, dikutip dari Al Jazeera.
Bus yang mengangkut para wisatawan domestik itu keluar jalur di Jalan Raya Nasional, menghantam penanda jalan, lalu terbalik.
Dalam sekejap, tawa dan obrolan yang mungkin menghiasi malam itu berubah menjadi suara jeritan dan kepanikan.
Menurut kesaksian seorang penumpang yang selamat, mereka yang berada di bagian depan bus menerima benturan paling keras.
"Saya tidak bisa duduk karena tubuh dan tangan saya terbentur sisi tempat tidur," ucapnya dengan suara terguncang.
Korban jiwa seluruhnya adalah warga negara Vietnam—lima di antaranya wisatawan yang tengah berlibur ke kota pesisir Da Nang, yang jaraknya sekitar 770 kilometer dari Hanoi.
Ha Tinh, lokasi kecelakaan, sendiri terletak sekitar 340 kilometer ke selatan dari ibu kota, menjadi saksi bisu tragedi yang merenggut nyawa dalam sekejap.
Perdana Menteri Pham Minh Chinh menyerukan investigasi menyeluruh terkait kecelakaan tragis ini.
Namun lebih dari sekadar penyelidikan, tragedi ini menggugah pertanyaan mendasar: seberapa aman mereka yang mempercayakan nyawanya pada roda dan mesin di tengah malam?
Setiap nama yang hilang bukan sekadar angka statistik.
Baca juga: Kamboja Desak Gencatan Senjata Segera usai 32 Orang Tewas dalam Bentrokan dengan Thailand
Mereka adalah anak-anak yang belum sempat tumbuh dewasa, orang tua yang merindukan kehangatan keluarga, dan penumpang biasa yang hanya ingin menikmati liburan.
Kini, kursi-kursi kosong itu menyisakan kenangan yang tak akan pernah kembali.
Seruan Investigasi atas Tragedi Transportasi di Vietnam
Rupanya, tragedi kecelakaan bus ini telah mengguncang hati masyarakat Vietnam.
Menyikapi insiden memilukan ini, Perdana Menteri Pham Minh Chinh segera menyerukan dilakukannya investigasi menyeluruh.
Tujuannya untuk mengungkap penyebab kecelakaan dan meninjau kembali sistem keselamatan transportasi publik secara menyeluruh.
PM Pham Minh Chinh menegaskan bahwa keselamatan warga harus menjadi prioritas nasional dan meminta seluruh otoritas terkait untuk bertindak cepat serta transparan.
Ia menyoroti pentingnya pengawasan teknis kendaraan, pelatihan sopir, dan perbaikan infrastruktur guna mencegah tragedi serupa.
Kecelakaan lalu lintas sendiri bukan hal asing di Vietnam.
Data Kantor Statistik Nasional menunjukkan bahwa pada paruh pertama tahun 2025, telah terjadi 5.024 kematian akibat kecelakaan di jalanan.
Meski mengalami sedikit penurunan dibanding 5.343 korban jiwa pada periode yang sama tahun lalu, angka tersebut tetap mencerminkan darurat sistemik yang perlu ditangani secara serius.
Tragedi ini menjadi pengingat menyakitkan bahwa di balik setiap statistik, ada nyawa yang hilang dan keluarga yang berduka.
Investigasi ini bukan sekadar formalitas hukum, melainkan langkah awal dalam menegakkan keadilan, memperkuat akuntabilitas, dan menciptakan jalanan yang lebih aman bagi semua warga.
Desakan Tingkatkan Keselamatan Transportasi di Vietnam
Dalam sepekan, dua bencana besar mengguncang Vietnam: 38 orang tewas saat kapal wisata terbalik di Teluk Ha Long dan beberapa hari kemudian, 10 orang meninggal dalam kecelakaan bus tidur di Ha Tinh.
Baca juga: 7 Fakta Roket RM-70 Dipakai Kamboja Bombardir Thailand, Senjata Lawas yang Kuat Berjuluk Vampir
Insiden kapal terjadi saat Topan Wipha mendekati pesisir utara.
Badai tropis ini terbentuk di Laut Filipina dan melanda Asia Tenggara dengan dampak luas.
Peristiwa ini menjadi kecelakaan perahu paling mematikan dalam sejarah Vietnam.
Hingga kini, satu penumpang masih belum ditemukan.
Tak lama berselang, bus yang membawa puluhan penumpang terguling di jalan raya Ha Tinh.
Sebanyak 10 orang tewas, termasuk dua anak-anak, dan belasan lainnya luka-luka.
Dua kecelakaan besar dalam waktu berdekatan menyoroti rapuhnya sistem keselamatan transportasi di Vietnam.
Dari laut hingga daratan, dari wisata hingga perjalanan harian, standar keamanan publik dipertanyakan.
Seruan pembenahan kini mencuat. Keselamatan bukan lagi sekadar prosedur, melainkan tanggung jawab moral.
Di balik setiap korban, ada kehidupan yang hilang, harapan yang pupus, dan keluarga yang menanti keadilan.
(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)
Sumber: TribunSolo.com
Sosok Albahri, Sopir Bus Maut Tewaskan 8 Orang di Bromo, Tahu Rem Tak Beres Sebelum Kecelakaan |
![]() |
---|
Belum Seminggu Ayahnya Meninggal, Arty Perawat RS Bina Sehat 'Menyusul' Setelah Terlempar dari Bus |
![]() |
---|
Puluhan Nakes yang Kecelakaan Maut di Probolinggo Dibawa 23 Ambulans: 8 Meninggal, 44 Orang Luka |
![]() |
---|
Pengakuan Sopir Bus yang Kecelakaan di Probolinggo: Awalnya Aman, Tiba-tiba Ngeblong dan Angin Habis |
![]() |
---|
Iring-iriangan 23 Ambulans Bawa Korban Kecelakaan Bus di Probolinggo ke Jember |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.