Kamis, 7 Agustus 2025

Top Rank

10 Negara yang Terapkan 4 Hari Kerja dalam Seminggu: 71 Persen Perusahaan di Jerman Mendukung

Berikut negara yang menerapkan empat hari kerja dalam seminggu, ada Australia hingga Lithuania.

Freepik
ILUSTRASI BEKERJA - Gambar yang diambil dari Freepik pada Selasa (5/8/2025) menampilkan ilustrasi pekerja di kantor. Berikut negara yang menerapkan empat hari kerja dalam seminggu, ada Australia hingga Lithuania. 

Microsoft Jepang menguji coba sistem kerja empat hari kerja pada tahun 2019, dengan gaji karyawan tetap sama, tetapi dengan akhir pekan tiga hari.

Produktivitas meningkat sebesar 39,9 persen.

Meskipun budaya Jepang secara tradisional sangat berorientasi pada pekerjaan, pemerintah Jepang berupaya membangun budaya dan keseimbangan sosial yang lebih baik serta mengurangi kecenderungan karyawan untuk bekerja terlalu keras hingga meninggal.

Oleh karena itu, pemerintah Jepang telah mendorong sistem kerja empat hari kerja sejak Juni 2021.

Hingga akhir 2022, sekitar 8,5 persen perusahaan telah mengadopsi konsep tersebut, tetapi beberapa juga mengurangi gaji sebesar 20 persen.

10. Lithuania

Mulai tahun 2023, warga Lithuania yang memiliki anak berusia 3 tahun atau lebih muda akan memenuhi syarat untuk bekerja empat hari seminggu.

Baca juga: Negara-negara ASEAN Perlu Bersiasat dan Jalin Kerja Sama Hadapi Tarif Impor Trump

ILUSTRASI BEKERJA - Ilustrasi percakapan saat bekerja yang diunduh dari Freepik.com, Selasa (5/8/2025).
ILUSTRASI BEKERJA - Ilustrasi percakapan saat bekerja yang diunduh dari Freepik.com, Selasa (5/8/2025). (Freepik.com)

Keuntungan dan Kerugian

Program percontohan dan uji coba telah menunjukkan beragam manfaat bagi karyawan dan pemberi kerja.

Bagi karyawan, empat hari kerja seminggu mengurangi stres dan gangguan terkait stres, meningkatkan keseimbangan kerja atau kehidupan dan kualitas hidup secara keseluruhan, serta menghasilkan kepuasan yang lebih besar.

Menurut organisasi nirlaba 4-Day Week, 78 persen karyawan dengan empat hari kerja seminggu melaporkan lebih bahagia dan lebih sedikit stres.

Para pemberi kerja seringkali mencatat penurunan tingkat ketidakhadiran, produktivitas yang setara atau terkadang melebihi produktivitas kerja lima hari seminggu, dan penurunan biaya seperti listrik dan perlengkapan kantor.

Selain itu, 4-Day Week menemukan bahwa 63 persen pemberi kerja juga merasa lebih mudah untuk menarik dan mempertahankan talenta ketika menawarkan kerja empat hari seminggu.

Kritik terhadap minggu kerja empat hari menunjukkan bahwa hal itu dapat memberikan tekanan yang tak tertahankan pada keuangan perusahaan.

Misalnya, dalam uji coba enam jam sehari (konsep yang berkaitan dengan minggu kerja empat hari) di sebuah fasilitas kesehatan di Swedia, 68 perawat yang ada merasa kurang stres dan menikmati peningkatan kualitas hidup, tetapi fasilitas tersebut harus merekrut 17 karyawan baru untuk menutupi hilangnya produktivitas.

Hasil ini menggambarkan apa yang bisa dibilang merupakan kelemahan terbesar dari kerja empat hari.

Industri atau bisnis tertentu kesulitan menyerap hilangnya jam kerja meskipun produktivitas tidak menurun.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan