Korea Selatan Bongkar Pengeras Suara Propaganda di Perbatasan, Belum Ada Komentar dari Korea Utara
Korsel mulai bongkar pengeras suara propaganda di perbatasan Korut demi redakan ketegangan dan buka peluang dialog antar-Korea.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) membongkar pengeras suara yang selama ini digunakan untuk menyiarkan propaganda ke wilayah Korea Utara (Korut).
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintahan baru Presiden Lee Jae-myung untuk meredakan ketegangan dan menghidupkan kembali dialog antar-Korea.
Presiden Lee Jae-myung adalah Presiden Korea Selatan, yang mulai menjabat pada tahun 2025 setelah memenangkan pemilu presiden tahun ini.
Lee Jae-myung merupakan politisi dari Partai Demokrat Korea dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Gubernur Provinsi Gyeonggi (provinsi terpadat di Korea Selatan).
Ia dikenal dengan gaya kepemimpinan yang tegas, populis, dan sering membela isu-isu kesejahteraan sosial, seperti upah dasar universal dan perumahan terjangkau.
Sebagai presiden, Lee Jae-myung menunjukkan pendekatan yang lebih progresif dan berdialog dalam kebijakan luar negeri, termasuk terhadap Korea Utara.
Terkait pembongkaran pengeras suara propaganda, Militer Korea Selatan menyatakan, hal ini merupakan "tindakan praktis" yang diharapkan dapat mengurangi gesekan dengan Pyongyang tanpa memengaruhi kesiapsiagaan militer negara tersebut.
“Ini adalah langkah untuk menenangkan situasi tanpa mengorbankan pertahanan kami,” ujar Juru bicara Kementerian Pertahanan, Lee Kyung-ho, pada Senin (4/8/2025), dalam jumpa pers, dikutip dari The Guardian.
Lee Kyung-ho juga menegaskan bahwa tidak ada diskusi sebelumnya antara militer kedua negara terkait kebijakan ini.
Bongkar Pengeras Suara yang Tersisa
The Guardian melaporkan bahwa sekitar 20 pengeras suara yang masih berada di wilayah perbatasan akan segera dibongkar dalam beberapa hari ke depan.
Baca juga: Korea Selatan Mulai Bongkar Pengeras Suara Anti-Korea Utara di Perbatasan
Siaran propaganda dari Korea Selatan—yang terdiri dari berita dunia, informasi tentang masyarakat demokratis dan musik K-pop—diyakini dapat terdengar hingga 20 kilometer ke wilayah Korea Utara.
K-pop adalah singkatan dari Korean pop, sebuah genre musik populer yang berasal dari Korea Selatan.
Genre ini dikenal karena perpaduan beragam elemen musik dan produksi visual yang sangat terkonsep.
Langkah ini menandai perubahan signifikan dari pendekatan pemerintahan sebelumnya di bawah Presiden Yoon Suk-yeol yang lebih keras terhadap Pyongyang.
Presiden Lee, yang mulai menjabat pada Juni lalu, menekankan perlunya membuka kembali jalur diplomatik dengan Korea Utara.
Siaran Propaganda
Sumber: TribunSolo.com
Jadwal Fase Grup Kejuaraan Dunia Voli U21 2025 Putri: Ambisi Besar Korsel, Indonesia vs Vietnam |
![]() |
---|
Siswa SMP Al Hikmah Surabaya Borong Medali Emas dan Perak di Ajang WSC Global Round 2025 |
![]() |
---|
Waktu Perpisahan Kim Pan-gon Tiba, Shin Tae-yong Tak Lama Lagi Jadi Pelatih Ulsan HD |
![]() |
---|
Gaji Shin Tae-yong di Ulsan HD, Bakal Jadi Pelatih dengan Bayaran Tertinggi di Korea |
![]() |
---|
Shin Tae-yong Gantikan Kim Pan-gon di Ulsan, Waktunya Petugas Pemadam Kebakaran Menjalankan Aksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.