Rabu, 24 September 2025

Berita Viral

Wabah Chikungunya di China Tembus 7.000 Kasus, Pemerintah Terapkan Langkah Mirip Pandemi COVID-19

China laporkan 7.000 kasus chikungunya di Guangdong. Pasien wajib rawat inap, hotel disanksi, nyamuk pemangsa dilepas.

Freepik
CHIKUNGUNYA. Gambar dari Freepik, Rabu (6/8/2025) menunjukkan nyamuk chikungunya. China tengah menghadapi lonjakan besar kasus chikungunya, dengan lebih dari 7.000 infeksi dilaporkan di Provinsi Guangdong sejak Juli 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - China tengah menghadapi lonjakan besar kasus chikungunya, dengan lebih dari 7.000 infeksi dilaporkan di Provinsi Guangdong sejak Juli 2025.

Nyamuk ini juga dikenal sebagai penular penyakit demam berdarah (DBD) dan Zika.

Kota Foshan menjadi wilayah paling terdampak, dan otoritas setempat telah menerapkan sejumlah tindakan luar biasa yang mengingatkan pada masa awal pandemi COVID-19.

Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit Virus Corona 2019 (Coronavirus disease 2019), yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.

Wabah ini pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir 2019 dan secara resmi dinyatakan sebagai pandemi global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020.

Kala itu, pemerintah Tiongkok menghadapi pandemi COVID-19 dengan menerapkan kebijakan "Zero-COVID" yang sangat ketat, mencakup lockdown, pengujian massal, dan pembatasan perjalanan.

Meskipun berhasil menjaga angka infeksi tetap rendah, kebijakan ini menyebabkan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan, hingga akhirnya dilonggarkan pada akhir 2022.

Estimasi jumlah kematian global akibat COVID-19 mencapai sekitar 15 juta jiwa, meskipun data resmi dari WHO mencatat sekitar 7 juta korban tewas.

Ibu kota provinsi tempat Foshan berada adalah Guangzhou, kedua lokasi berjarak 36,8 kilometer.

Menurut laporan BBC News dan NDTV, pasien di Foshan yang dinyatakan positif chikungunya diwajibkan menjalani perawatan di rumah sakit dan hanya boleh dipulangkan setelah tes menunjukkan hasil negatif atau setelah dirawat minimal satu minggu.

Tempat tidur pasien pun dilengkapi kelambu nyamuk sebagai langkah pencegahan.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus, Perlu Edukasi Pencegahan DBD dan Chikungunya di Lingkungan Desa

Chikungunya adalah penyakit virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

Gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri sendi hebat, ruam, sakit kepala, dan kelelahan.

Meski angka kematiannya rendah, nyeri sendi akibat virus ini bisa berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Penyakit ini sebenarnya jarang terjadi di China, namun cukup umum di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan