Jumat, 22 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Para Mediator Menunggu Tanggapan Israel atas Tawaran Gencatan Senjata Baru

Para mediator menunggu tanggapan Israel pada hari Selasa atas rencana gencatan senjata terbaru di Gaza,

Editor: Muhammad Barir
Anews/File
SAYAP MILITER HAMAS - Seorang petempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dalam sebuah parade militer beberapa waktu lalu di Jalur Gaza. Hamas atas rencana gencatan senjata terbaru di Gaza. 

Para Mediator Menunggu Tanggapan Israel atas Tawaran Gencatan Senjata Baru

TRIBUNNEWS.COM- Para mediator menunggu tanggapan Israel pada hari Selasa atas rencana gencatan senjata terbaru di Gaza, sehari setelah Hamas menerima proposal tersebut dan mengisyaratkan kesiapannya untuk putaran perundingan baru yang bertujuan mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir dua tahun.

Kedua pihak yang bermusuhan ini telah mengadakan negosiasi tidak langsung yang terputus-putus selama perang yang menghasilkan dua gencatan senjata singkat dan pembebasan sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina, tetapi mereka pada akhirnya gagal menengahi gencatan senjata yang langgeng.

Upaya tersebut telah dimediasi oleh Mesir dan Qatar, yang didukung oleh Amerika Serikat, dengan putaran diplomasi bolak-balik yang sering bertujuan untuk memecahkan kebuntuan.

Mesir mengatakan pada hari Senin bahwa mereka dan Qatar telah mengirimkan proposal baru tersebut kepada Israel, menambahkan bahwa "bola sekarang ada di tangannya."

Menurut sebuah laporan di media pemerintah Mesir, Al-Qahera, kesepakatan terbaru mengusulkan gencatan senjata awal selama 60 hari, pembebasan sebagian sandera, pembebasan beberapa tahanan Palestina, dan ketentuan yang memungkinkan masuknya bantuan.

 

 

Baca juga: HUT RI, Indonesia Kirim 17,8 Ton Bantuan Lewat Udara untuk Warga Palestina

 

 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu belum berkomentar secara terbuka mengenai rencana tersebut, tetapi pekan lalu mengatakan bahwa negaranya akan menerima “kesepakatan yang mengharuskan semua sandera dibebaskan sekaligus dan sesuai dengan persyaratan kami untuk mengakhiri perang.”

Pejabat senior Hamas, Mahmoud Mardawi, mengatakan di media sosial bahwa kelompoknya telah “membuka pintu lebar-lebar untuk kemungkinan mencapai kesepakatan, tetapi pertanyaannya tetap apakah Netanyahu akan menutupnya kembali, seperti yang telah dilakukannya di masa lalu.”

Penerimaan Hamas atas proposal tersebut terjadi di tengah meningkatnya tekanan di dalam dan luar negeri untuk mengakhiri perang.

Pada hari Minggu, puluhan ribu orang turun ke jalan di kota Tel Aviv, Israel, untuk menuntut diakhirinya perang dan kesepakatan untuk membebaskan para sandera yang masih ditawan.

Dari 251 sandera yang disandera selama serangan Hamas pada Oktober 2023 yang memicu perang, 49 orang masih berada di Gaza, termasuk 27 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan