Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky Angkat Bicara soal Pertemuan dengan Putin, Bagaimana jika Rusia Menolak?
Presiden Ukraina Zelensky angkat bicara mengenai rencana pertemuannya dengan Presiden Rusia Putin. Ia ingin AS bertindak jika Rusia menolaknya.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Sri Juliati
Menurutnya, situasi di medan perang memang berpihak pada Rusia, tapi kondisi Rusia juga sangat terpukul karena sanksi ekonomi.
Karena kemerosotan ekonomi itu, menurut Zelensky, Rusia berupaya mencari alasan "kemenangan" untuk mengakhiri perang.
"Situasi di medan perang tidak seburuk yang digambarkan Rusia. Situasinya sulit dan rumit. Dia (Putin) memiliki lebih banyak pasukan – itu fakta. Lebih banyak senjata – itu fakta. Namun, ekonominya sedang terpuruk – itu juga fakta," kata Zelensky.
"Kemunduran ekonomi mereka akan terus berlanjut. Ia memahami hal ini. Saya pikir dalam setahun ia akan menghadapi masalah serius, dan dalam dua tahun lagi masalah yang jauh lebih besar," lanjutnya.
Zelensky mengatakan Rusia mungkin sedang mencari cara untuk mengakhiri perang dengan mengklaim kemenangan.
"Itulah sebabnya, saya yakin, mereka sedang memikirkan cara untuk mengakhiri perang, tetapi dengan cara yang dapat mereka tampilkan sebagai semacam 'kemenangan' bagi diri mereka sendiri," katanya.
Presiden Ukraina menjelaskan bahwa Rusia telah merancang gagasan "kemenangan" sebagai penarikan Ukraina dari Donbas.
"Saya pikir itulah yang mereka ciptakan sebagai kemenangan mereka – sesuatu yang ingin mereka jual kepada rakyat mereka sendiri," jelas Presiden Ukraina.
Pertemuan Harus Diadakan di Negara Eropa yang Netral
Zelensky menyarankan bahwa pertemuannya dengan Putin diadakan di negara Eropa yang netral, misalnya Turki.
"Tempat pertemuan. Kami yakin ini adil, dan pihak Eropa juga telah menekankan hal ini, bahwa pertemuan harus diadakan di Eropa yang netral. Karena perang terjadi di Ukraina dan di benua Eropa. Saya katakan kami setuju. Swiss, Austria – kami setuju," kata Zelensky.
Ia menegaskan Ukraina tidak menentang penyelenggaraan pertemuan di Turki karena negara itu adalah anggota NATO dan bagian dari Eropa.
"Pertemuan tanpa syarat khusus juga merupakan langkah proaktif dari pihak Ukraina," kata Zelensky, lapor Pravda.
Sementara itu, Zelensky menekankan tidak mungkin melakukan pertemuan di Moskow.
Berbicara tentang Budapest, ibu kota Hungaria, yang diusulkan menjadi tempat pertemuan itu, Zelensky mencatat bahwa hal itu tidak mudah karena Hongaria menentang dukungan terhadap Ukraina selama perang.
Secara tidak langsung ia berpendapat bahwa Hongaria berpihak kepada Rusia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.