Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky Angkat Bicara soal Pertemuan dengan Putin, Bagaimana jika Rusia Menolak?
Presiden Ukraina Zelensky angkat bicara mengenai rencana pertemuannya dengan Presiden Rusia Putin. Ia ingin AS bertindak jika Rusia menolaknya.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Sri Juliati
"Ini tidak mudah, karena semua negara Eropa bersatu mendukung Ukraina selama perang ini. Dan sejujurnya, Budapest tidak mendukung kami. Saya tidak mengatakan bahwa kebijakan Orbán menentang Ukraina, tetapi menentang dukungan terhadap Ukraina," kata Zelensky.
Setelah pertemuan Zelensky bersama para pemimpin Eropa dengan Trump di Gedung Putih pada hari Senin, para pemimpin negara Eropa yang mendukungnya kembali melakukan pertemuan untuk membahas jaminan keamanan untuk Ukraina.
Dalam pertemuan tersebut, 14 negara Eropa menyatakan kesanggupan mereka untuk terlibat langsung dalam bentuk jaminan keamanan militer, termasuk kemungkinan untuk mengirim pasukan.
Keputusan ini muncul sebagai bagian dari “coalition of the willing”—sebuah aliansi sukarela yang bersiap mengambil peran aktif bila terjadi kesepakatan damai antara Ukraina dan Rusia.
Sementara Rusia menolak kehadiran tentara dari negara anggota NATO untuk ditempatkan di Ukraina dan menegaskan bahwa pertemuan mengenai jaminan keamanan yang tidak melibatkan Rusia dianggap tidak sah.
Zelensky dan Putin Pernah Bertemu Tatap Muka
Sebelum invasi besar-besaran Rusia pada 2022, berbagai upaya diplomasi telah ditempuh untuk meredakan ketegangan, salah satunya melalui Normandy Format.
Forum ini melibatkan Ukraina, Rusia, Jerman, dan Prancis, dan lahir pada 2014 setelah aneksasi Krimea dan konflik di Donbas.
Nama “Normandy” diambil dari pertemuan perdana pada 6 Juni 2014 di Prancis, bertepatan dengan peringatan 70 tahun D-Day.
Normandy Format menjadi jalur utama untuk membahas Perjanjian Minsk, yaitu kesepakatan damai yang dimediasi OSCE.
Perjanjian Minsk I (2014) gagal menghentikan pertempuran, sehingga dilanjutkan dengan Minsk II (2015) yang berisi gencatan senjata, penarikan senjata berat, pemantauan OSCE, pemilu lokal di Donetsk-Luhansk, otonomi khusus bagi Donbas, serta penarikan pasukan Rusia. Namun, implementasinya sering dilanggar.
Pada 9 Desember 2019, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di Paris bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan pertukaran tahanan, gencatan senjata, serta rencana pembahasan status politik Donetsk dan Luhansk.
Meski demikian, persoalan paling sensitif, yakni status Krimea, tetap buntu.
Zelensky menegaskan Krimea bagian dari Ukraina, sementara Putin menolak membicarakan pengembalian wilayah tersebut.
Sejak pertemuan Paris, tidak pernah ada lagi tatap muka antara Zelensky dan Putin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.