Senin, 1 September 2025

Mengapa Pilot Militer Sering Berkata 'Roger' dan Apa Artinya? Kenali Bahasa Khusus dalam Penerbangan

Apa arti kata Roger yang kerap diucapkan pilot? Ini asal usulnya dan alasan tetap digunakan hingga sekarang.

|
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Pexels
ISTILAH KHUSUS PENERBANGAN - Foto ilustrasi pilot diunduh dari Pexels pada 28 Agustus 2025. Apa arti kata Roger yang kerap diucapkan pilot? Ini asal usulnya dan alasan tetap digunakan hingga sekarang. 

TRIBUNNEWS.COM – Dalam dunia penerbangan, komunikasi yang jelas sangat penting untuk keselamatan.

Salah satu frasa paling dikenal yang sering diucapkan oleh pilot, khususnya pilot militer, adalah “Roger.”

Frasa ini digunakan oleh pilot untuk menyatakan bahwa pesan telah dipahami dan diterima.

Namun, “Roger” bukan berarti pilot akan langsung menindaklanjuti instruksi tersebut, melainkan sekadar memastikan informasi sudah diterima saja.

Misalnya, jika Air Traffic Control (ATC) atau pengendali lalu lintas udara memberi tahu adanya lalu lintas udara di depan, jawaban “Roger” menunjukkan bahwa pilot waspada terhadap informasi tersebut.

Namun, jika pengendali memberikan perintah, seperti menurunkan ketinggian tertentu, frasa yang tepat bukan “Roger” melainkan “Wilco”, kependekan dari “will comply” atau “will adhere”, yang artinya “akan mematuhi”.

Asal Usul Kata “Roger”

Mengutip Slash Gear, istilah “Roger” berasal dari era awal komunikasi radio, ketika kode Morse masih menjadi metode utama pada awal abad ke-20.

Pada masa itu, huruf “R” digunakan sebagai singkatan dari “received” atau “diterima”.

Ketika komunikasi radio suara mulai digunakan pada 1910-an, “R” kemudian diadopsi ke dalam alfabet fonetik.

Militer AS pada 1920-an hingga 1940-an menggunakan kata “Roger” sebagai representasi fonetik dari huruf “R”. 

Baca juga: Gaji Pilot Jet Pribadi di AS 2025, Kapten Berpengalaman New York Bisa Capai Rp6,5 Miliar per Tahun

Istilah ini semakin populer selama Perang Dunia II, ketika operasi militer berskala besar menuntut komunikasi cepat dan terstandarisasi.

Sejak itu, “Roger” juga dipakai di penerbangan sipil, komunikasi pengemudi truk, hingga misi luar angkasa.

Bahkan, astronaut Apollo sering menggunakan kata “Roger” saat mengirim transmisi kembali ke Houston.

Hingga kini, kata ini tetap menjadi bagian penting dalam bahasa komunikasi penerbangan.

Bahasa Khusus dalam Komunikasi Penerbangan

Pilot, baik militer maupun sipil, tidak menggunakan bahasa Inggris kasual saat berkomunikasi melalui radio.

Mereka mengikuti Bahasa Inggris Penerbangan (Aviation English), sebuah sistem kosakata khusus yang distandarisasi secara global untuk menghindari salah pengertian.

Beberapa istilah penting di antaranya:

Roger: pesan diterima.
Wilco: pesan diterima dan akan dipatuhi.
Affirm: ya.
Negative: tidak.
Heavy: digunakan untuk menunjukkan pesawat besar yang meninggalkan wake turbulence (jejak turbulensi) signifikan.

Penggunaan istilah-istilah ini tidak boleh tertukar, karena salah komunikasi bisa berakibat fatal dalam situasi kritis.

Contoh insiden karena miskomunikasi

Sejarah mencatat, kesalahan komunikasi kerap memicu kecelakaan fatal.

Salah satu contohnya adalah bencana Bandara Tenerife pada 1977, yang menewaskan lebih dari 580 orang.

Insiden tersebut terjadi karena cuaca berkabut, serta miskomunikasi antara pilot dan pengendali lalu lintas udara mengenai izin lepas landas. 

Kenapa “Roger” Tetap Digunakan hingga Kini

Meskipun “Romeo” kini menjadi representasi resmi huruf “R” dalam alfabet NATO, “Roger” tetap dipertahankan karena:

Singkat dan mudah diucapkan, mudah dikenali melalui radio yang penuh gangguan suara, serta dipahami secara universal di dunia penerbangan.

Baca juga: Pilot F-35 Habiskan Waktu 50 Menit Berkomunikasi dengan Teknisi sebelum Pesawatnya Jatuh di Alaska

Istilah Lainnya

Selain istilah populer seperti “Roger,” “Wilco,” “Affirm,” dan “Negative”, ada banyak frasa lain yang sering digunakan oleh pilot, terutama ketika berkomunikasi dengan Air Traffic Control (ATC).

Berikut adalah beberapa istilah penting dalam dunia penerbangan, seperti dilansir Friends of Albert Whitted Airport (FOAWA).

1. “Squawk”

“Squawk” merujuk pada kode empat digit yang dimasukkan ke transponder pesawat.

Kode ini memungkinkan pengendali lalu lintas udara mengidentifikasi dan melacak posisi pesawat.

Jika pilot diminta “squawk ident”, artinya mereka harus menekan tombol khusus pada transponder yang akan menyorot pesawat di radar ATC.

2. “Check Your Six”

Frasa ini berasal dari sistem posisi jam yang digunakan untuk menunjukkan arah.

Posisi “six” mengacu pada arah tepat di belakang pesawat, seperti angka enam pada jam analog.

Jika seseorang mengatakan “check your six”, itu berarti “awas, periksa bagian belakangmu”, biasanya sebagai peringatan potensi ancaman.

3. “Heavy”

Jika seorang pilot menyebut pesawatnya “heavy”, itu bukan soal berat badan pesawat, melainkan klasifikasi teknis.

Istilah ini digunakan untuk pesawat dengan berat lepas landas maksimum lebih dari 300.000 pon.

Pesawat heavy menghasilkan turbulensi lebih besar, sehingga ATC perlu memberi jarak aman dari pesawat lain.

Baca juga: Martin-Baker US16E: Kursi Lontar Berteknologi Tinggi di Jet Tempur F-35

4. “Clean” dan “Dirty”

Istilah ini menggambarkan konfigurasi pesawat:

“Clean” → roda pendaratan dan flap ditarik, sehingga pesawat bisa terbang lebih lancar dan cepat.

“Dirty” → roda pendaratan dan flap diturunkan, biasanya saat lepas landas atau mendarat.
 
5. “Tango”

Dalam penerbangan, “Tango” bukan tarian, melainkan singkatan dari turbulensi.

Pilot menggunakan kode ini untuk melaporkan kondisi turbulensi kepada ATC dan pilot lain di area yang sama.

6. “Aviate, Navigate, Communicate”

Frasa terkenal ini merangkum prioritas utama pilot saat darurat:

Aviate: pastikan pesawat tetap terbang stabil.
Navigate: tentukan posisi dan arah penerbangan.
Communicate: beri tahu ATC dan penumpang mengenai situasi.
 
7. “Zulu Time”

“Zulu Time” adalah istilah untuk Waktu Universal Terkoordinasi (UTC) yang digunakan secara global dalam penerbangan.

Penggunaan waktu standar ini mencegah kebingungan antar zona waktu.

Contohnya, jika pilot mengatakan “berangkat pukul 1500 Zulu”, penumpang perlu mengonversinya ke waktu lokal.

8. “Pilot’s Discretion”

Jika ATC mengatakan “Pilot’s discretion”, artinya pilot diberi kebebasan untuk memilih kapan dan bagaimana menyesuaikan kecepatan naik atau turun.

Frasa ini memberi pilot kewenangan penuh mengambil keputusan terbaik sesuai kondisi penerbangan.

9. “Grease the Landing”

Ungkapan ini digunakan ketika seorang pilot mendaratkan pesawat dengan sangat mulus, hingga penumpang hampir tidak merasakan hentakan.

“Greasing the landing” merupakan kebanggaan bagi pilot karena menunjukkan keterampilan dan pengalaman mereka.

10. “Holding Pattern”

Ketika pesawat perlu menunda pendaratan, pilot mungkin memasuki “holding pattern”.

Artinya, pesawat akan terbang dalam pola tertentu, biasanya melingkar, sambil menunggu instruksi ATC.

Ini mirip seperti “mengantre di udara” sebelum mendapat giliran mendarat.

11. “V1,” “Rotate,” dan “V2”

Tiga istilah ini berkaitan dengan kecepatan kritis saat lepas landas:

V1: kecepatan keputusan. Setelah melewati titik ini, pilot wajib melanjutkan lepas landas.
Rotate: kecepatan di mana hidung pesawat diangkat dari landasan.
V2: kecepatan aman yang memungkinkan pesawat tetap menanjak, bahkan jika salah satu mesin gagal.
 
12. “The Numbers”

Ketika pilot menyebut “the numbers”, mereka merujuk pada angka besar di awal landasan.

Angka ini menunjukkan penunjukan runway.

Mendarat tepat di “the numbers” penting untuk memastikan pendaratan aman dan efisien.

13. “PAPI Lights”

PAPI (Precision Approach Path Indicator) adalah lampu khusus di dekat landasan yang membantu pilot menjaga sudut pendekatan saat mendarat.

Warna lampu menunjukkan apakah pesawat terlalu tinggi, terlalu rendah, atau sudah berada di jalur luncur yang tepat.

Pilot sering menyebutnya sebagai “Pappy lights.”

14. “Zulu”

Selain merujuk pada waktu, “Zulu” juga merupakan kode alfabet fonetik untuk huruf “Z”.

Alfabet fonetik digunakan untuk menghindari salah dengar saat komunikasi radio yang penuh gangguan.

15. “Box”

Dalam konteks penerbangan, “box” biasanya merujuk pada Flight Management System (FMS) atau kotak avionik yang menyimpan sistem navigasi dan komunikasi.

Jika pilot berkata “enter it in the box”, artinya memasukkan data penerbangan ke sistem FMS.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan