Sosok Sheikh Tahnoon bin Zayed yang Masuk dalam Daftar TIME100 AI 2025

Sementara di kategori Thinkers, tercatat nama Yoshua Bengio, Jeffrey Dean, Jared Kaplan, Regina Barzilay, hingga Paus Leo XIV.

Menurut TIME, proses penyusunan daftar ini dilakukan melalui riset selama berbulan-bulan, melibatkan rekomendasi dari para pemimpin industri serta puluhan pakar dari berbagai bidang.

Sosok Sheikh Tahnoon bin Zayed Al Nahyan 

Sheikh Tahnoon bin Zayed Al Nahyan adalah seorang tokoh penting dari Uni Emirat Arab.

Ia menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional UEA sejak tahun 2016 dan merupakan Wakil Penguasa Abu Dhabi. 

Selain peran politiknya, ia juga dikenal sebagai ketua berbagai perusahaan besar, termasuk G42, MGX, dan International Holding Company.

Peran dalam Teknologi dan AI 

Sheikh Tahnoon sangat berpengaruh dalam dunia teknologi, khususnya kecerdasan buatan. Ia masuk dalam daftar TIME100 AI 2025 sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di bidang AI. 

Di bawah kepemimpinannya, G42 telah menjalin kemitraan global dengan perusahaan seperti Microsoft dan Cerebras Systems, serta mengembangkan proyek infrastruktur AI terbesar di luar AS

TIME100 AI 2025 adalah edisi ketiga dari daftar tahunan yang disusun oleh majalah TIME, menyoroti 100 tokoh paling berpengaruh di dunia kecerdasan buatan. 
Daftar ini mencakup para pemimpin, inovator, pemikir, dan pembentuk masa depan AI dari berbagai belahan dunia.

Diluncurkan pertama kali pada tahun 2023, setelah peluncuran ChatGPT oleh OpenAI. TIME ingin menunjukkan bahwa arah perkembangan AI ditentukan oleh manusia, bukan mesin.

Tokoh-Tokoh Terkemuka dalam TIME100 AI 2025

Daftar ini dibagi menjadi empat kategori: Leaders, Innovators, Shapers, dan Thinkers. Beberapa nama besar yang masuk daftar:

Elon Musk (Pendiri xAI) – membangun superkomputer "Colossus" dan meluncurkan Grok 4

Sam Altman (CEO OpenAI)

Jensen Huang (CEO Nvidia)

Masayoshi Son (CEO SoftBank)

Sheikh Tahnoon bin Zayed – Wakil Penguasa Abu Dhabi dan Ketua G42, masuk kategori Shapers karena peran strategisnya dalam membangun infrastruktur AI global