Kamis, 4 September 2025

Tiba di Lokasi Parade Militer, Xi Jinping Diapit Putin dan Kim Jong Un Berjalan di Karpet Merah

Presiden Xi Jinping tiba, berjalan di atas karpet merah diapit oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un. 

Tangkapan layar YouTube Channel News Asia
PARADE MILITER CHINA - Tangkapan layar YouTube Channel News Asia pada Rabu (3/9/2025). Presiden Xi Jinping tiba, berjalan di atas karpet merah diapit oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un.  

TRIBUNNEWS.COM - China menyelenggarakan parade militer besar di Ibu Kota Beijing pada hari Rabu, menandai 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.

Parade militer China bukan sekadar unjuk kekuatan militer, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan nasional dan ekspresi ambisi geopolitik negara tersebut. 

Di tengah kemegahan acara tersebut, momen bersejarah pun terjadi.

Presiden Xi Jinping tiba, berjalan di atas karpet merah diapit oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un

Ketiganya melangkah bersama menuju panggung kehormatan di Gerbang Kedamaian Surgawi (Tiananmen Gate), sebuah simbol kuat persatuan dan kekuatan Timur di tengah gejolak geopolitik global.

Ini merupakan pertemuan langsung pertama kalinya ketiga pemimpin tersebut tampil bersama secara publik, mengirimkan pesan kuat tentang poros kekuatan baru di luar dominasi Barat. 

Bersama mereka, lebih dari 20 pemimpin dunia menghadiri parade yang menandai kemenangan atas Jepang sekaligus pergeseran lanskap kekuasaan global.

Parade ini, yang diadakan pada Rabu pukul 09.00 waktu setempat, menandai peringatan 80 tahun kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, atau yang di Tiongkok disebut sebagai "Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok terhadap Agresi Jepang dan Perang Anti-Fasis Dunia."

Presiden Xi, mengenakan setelan bergaya Mao Zedong, membuka acara dengan meninjau pasukan dan menyampaikan pidato utama dari podium bersejarah di Tiananmen. 

Dalam pidatonya, Xi menggambarkan kemenangan atas Jepang sebagai titik balik utama dalam perjalanan "peremajaan besar bangsa Tiongkok", sekaligus menegaskan peran negaranya dalam menjaga stabilitas global yang dianggap semakin rapuh akibat unilateralisme dan proteksionisme, dikutip dari Reuters.

Parade ini juga menjadi panggung bagi Xi untuk menyampaikan visinya tentang tatanan global baru, sebuah sistem internasional yang bebas dari "hegemonisme dan politik kekuasaan", sebuah sindiran tajam terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat di bawah presiden sebelumnya.

Baca juga: Agenda Prabowo di China, Jumpa Presiden Xi Jinping hingga Hadiri Parade Militer

Kehadiran Putin dan Kim Jong Un

Kehadiran Vladimir Putin dan Kim Jong Un di sisi Xi menambah bobot simbolis parade ini. Bagi Putin, ini adalah kelanjutan dari diplomasi energi dan militer Rusia dengan Tiongkok, menyusul partisipasinya dalam KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) beberapa hari sebelumnya.

Sementara bagi Kim Jong Un, parade ini adalah momen langka dan penuh arti. 

Ini merupakan pertama kalinya seorang pemimpin Korea Utara hadir di parade militer Tiongkok dalam 66 tahun, sejak kunjungan Kim Il Sung pada tahun 1959. 

Kim juga membawa serta putrinya, Ju Ae, yang untuk pertama kalinya muncul dalam forum internasional, sebuah sinyal potensial akan suksesi kekuasaan di Pyongyang

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan