Konflik Rusia Vs Ukraina
Pertahanan Udara Rusia Mulai Bocor, Ukraina Memanfaatkannya
Sejumlah pakar menilai sistem pertahanan udara Rusia mulai bocor. Pasukan Ukraina memanfaatkan celah ini untuk menyerang
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWS.COM – Dinas Keamanan Ukraina (SBU) melaporkan pada 9 November bahwa serangan rudal dan pesawat nirawak yang dilancarkan oleh lembaga tersebut, bersama angkatan bersenjata dan Direktorat Intelijen Militer (HUR), telah menimbulkan dampak yang semakin merusak bagi Rusia.
Namun, salah satu alasan keberhasilan tersebut, bukanlah kemampuan Ukraina sendiri, melainkan karena kapasitas pertahanan udara Rusia yang terus menurun, menurut Reuben F. Johnson, pakar sistem persenjataan dan teknologi pertahanan dari Casimir Pulaski Foundation, seperti dilansir nationalsecurityjournal.org.
Meski begitu, pasokan, jumlah, dan jenis senjata yang dimiliki Ukraina membuat negara itu belum dapat sepenuhnya mengeksploitasi kelemahan sistem pertahanan udara Rusia.
SBU melaporkan bahwa hampir 160 serangan berhasil dilakukan sepanjang 2025.
Sasaran utamanya adalah fasilitas ekstraksi dan pemurnian minyak.
Hingga saat ini, serangan-serangan tersebut menyebabkan kekurangan bahan bakar di seluruh Rusia serta penurunan kapasitas pemurnian minyak hingga 37 persen.
“Ini adalah target militer yang sah. Ekstraksi dan pemurnian minyak menyumbang sekitar 90 persen dari anggaran pertahanan Rusia. Itu adalah sumber petro-rubel kotor yang mendanai perang melawan kami,” kata Kepala SBU, Vasyl Maliuk, pada Jumat (31/10/2025).
Laporan dari dalam Rusia dan sumber-sumber Ukraina menunjukkan bahwa Moskow kini mati-matian mencari cara untuk mempertahankan diri dari serangan-serangan tersebut.
Pada 4 November, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang memungkinkan pengerahan pasukan cadangan untuk melindungi infrastruktur penting, termasuk kilang minyak, dari serangan drone.
Masalah utama Rusia adalah minimnya teknologi tinggi dan sistem pertahanan udara canggih yang dapat memberikan efek signifikan, menurut Johnson.
Respons Rusia yang paling umum, dan sebagian besar bersifat improvisasi, adalah meningkatkan unit pertahanan udara bergerak.
Artinya, Rusia hanya mengandalkan pasukan biasa dengan senapan mesin yang dipasang di truk.
Baca juga: Ukraina Serang Kilang Minyak Rusia di Oblast, 37 Drone Berhasil Dicegat Moskow
Pengamat menyebut, langkah tersebut nyaris tidak efektif.
Citra seperti ini malah membuat Moskow dikecam karena tampak amatir dan tidak siap.
Simbol Kelemahan di Tengah Moskow
Sebuah foto yang memperlihatkan dua tentara Rusia berdiri di samping senjata antipesawat yang terpasang di belakang truk pikap, diparkir di dekat Kremlin, menjadi viral pada 26 Oktober 2025.
Konflik Rusia Vs Ukraina
| Belanda Jual 18 Unit Jet Tempur F-16 dengan Harga Rp19.200 kepada Rumania |
|---|
| Jenderal Top Jerman: Rusia Bisa Serang NATO 'Secepatnya Besok' |
|---|
| Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.353: Bunuh Tawanan, Tentara Rusia Dipenjara Seumur Hidup |
|---|
| Putin Ancam Balasan Jika AS Lanjutkan Uji Coba Nuklir: Kami Siap Tindakan Timbal Balik |
|---|
| Angelina Jolie Kunjungi Kherson Secara Mendadak, Datangi Bangsal Bersalin dan Rumah Sakit Anak |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.