Konflik Palestina Vs Israel
Ratusan Tentara Israel Membelot, Tolak Perintah Netanyahu untuk Caplok Gaza
Ratusan prajurit Israel kompak membelot, menolak perintah Netanyahu untuk kembali bertugas di tengah meningkatnya seruan pencaplokan Gaza.
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ), sejumlah komandan bahkan menggunakan aplikasi WhatsApp untuk merekrut sukarelawan dengan tawaran penugasan singkat selama 70 hari.
Pesan yang beredar di grup tersebut secara terang-terangan meminta prajurit cadangan maupun mahasiswa dengan latar belakang militer untuk bergabung dalam operasi tempur.
“Saya mencari prajurit tempur, terutama tenaga medis dan penembak jitu, untuk operasi dimulai pada 11 September,” tulis salah satu pesan yang dikutip WSJ.
Langkah ini dinilai mencerminkan krisis kepercayaan yang meluas di tubuh militer Israel.
Laporan New York Times (NYT) menambahkan bahwa hingga 50 persen pasukan cadangan menolak kembali bertugas. Banyak di antara mereka mengaku kelelahan setelah menjalani rotasi panjang sejak pecahnya perang Gaza pada Oktober 2023.
Kondisi semakin sulit karena ribuan prajurit cadangan sebelumnya telah menghabiskan ratusan hari bertugas di garis depan.
Namun kini mereka diminta kembali untuk menjalani tambahan penugasan tiga bulan, dengan kemungkinan diperpanjang tergantung pada dinamika pertempuran. Kebijakan tersebut memicu rasa frustrasi sekaligus penolakan terbuka di kalangan prajurit.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.