Bencana atau Prestise? Prabowo Duduk Sejajar dengan Putin, Xi Jinping, dan Kim Jong Un
Presiden RI Prabowo Subianto jadi sorotan global setelah menghadiri parade militer spektakuler di Beijing.
Editor:
Hasanudin Aco
Parade militer, kata Habib, tampaknya sangat selaras dengan jati diri Prabowo sebagai pensiunan jenderal TNI dan mantan menteri pertahanan.
Prof. Rezasyah mengatakan kunjungan tersebut mencerminkan pragmatisme dan idealisme Prabowo, serta kemampuannya menyeimbangkan urusan dalam negeri dan internasional.
"Kunjungan ini juga membuktikan kapasitasnya sebagai negarawan yang kredibel," ujarnya.
Analis lain melihat motif pribadi.
"Ini lebih merupakan egosentrisme. Ia mengklaim bahwa ada permintaan kuat dari pemerintah Tiongkok agar ia hadir setidaknya selama satu hari, yang menyiratkan bahwa mereka memintanya untuk datang. Ia ingin dianggap sebagai salah satu 'pemimpin besar' – pemain besar yang dihormati semua orang," kata Prof. Yohanes.
Selain itu, waktunya sensitif.
Unjuk rasa besar-besaran baru saja mengguncang Indonesia.
Menyebabkan setidaknya 10 orang tewas dan ratusan fasilitas umum dibakar.
Kemunculan Prabowo di luar negeri, menurut para kritikus, berisiko menimbulkan kesan seorang pemimpin yang mengutamakan gengsi daripada akuntabilitas.
Prof. Yohanes menggambarkan kunjungan tersebut sebagai "putaran kemenangan", sebuah sinyal bahwa kerusuhan telah terkendali.
Ia mencatat kontras dengan kerusuhan Mei 1998, ketika ayah mertua Prabowo, yang saat itu menjabat sebagai Presiden Suharto, yang berkuasa selama lebih dari 30 tahun, menyaksikan rezimnya runtuh setelah kekacauan semakin tak terkendali.
“Kunjungan Prabowo merupakan cerminan kapasitasnya untuk mencegah krisis yang lebih besar seperti kisah memilukan Mei 1998,” kata Prof Rezasyah.
Citra Tiananmen yang menampilkan keempat pemimpin tersebut, pada akhirnya, merupakan pertunjukan yang penuh perhitungan.
Bagi Prabowo, hal itu menggarisbawahi semakin kuatnya pengaruh diplomatik Indonesia, sekaligus upayanya untuk menyeimbangkan stabilitas domestik dan keterlibatan global.
Ketika ditanya apakah perjalanan itu sepadan dengan risikonya, Prof Rezasyah berkata:
“Itu tergantung pada kepemimpinan dan kapasitas manajerial Prabowo, untuk meyakinkan Beijing dan Washington bahwa Indonesia akan tetap netral dan tidak pernah memihak dalam persaingan mereka.”
Sumber: Straits Times
parade militer china
Prabowo Subianto di China 2025
Xi Jinping
Foto Langka Kim Jong Un
Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Pengawal Kim Jong Un Lap Kursi dan Meja Bekas Tempat Duduk Agar Tak Ada Rambut Tertinggal |
![]() |
---|
Xi Jinping Suguhi Menu Mewah untuk Putin, Kim Jong Un dan Pemimpin Dunia, Sup Kerang hingga Salmon |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Tiba di Indonesia Setelah Melakukan Lawatan Singkat ke China |
![]() |
---|
Seskab: Prabowo di China Kurang dari 8 Jam, Malam Ini Tiba di Tanah Air |
![]() |
---|
Prabowo Bertemu Presiden Xi Jinping Bahas Proyek Giant Sea Wall di Pesisir Pantai Utara Jawa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.