Minggu, 21 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Erdogan Menyerukan Persatuan Islam, Samakan Netanyahu dengan Adolf Hitler

Dalam perjalanannya ke Turki dari Qatar setelah pertemuan darurat mengenai serangan Israel di negara Teluk tersebut,

Editor: Muhammad Barir
IG @rterdogan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. 

"Serangan keji ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan negara yang merdeka dan pro-perdamaian. Ini sekali lagi menunjukkan titik di mana pola pikir pro-pendudukan dan teroris Israel telah mencapai titik tersebut. Seluruh dunia kini memandang Israel sebagai ancaman terbuka terhadap tatanan internasional. Turki dengan tegas menyatakan dukungannya kepada Qatar dan rakyat Palestina," tegas Erdoğan.

Ia memuji banyaknya pemimpin yang menghadiri pertemuan puncak tersebut, yang "dengan tegas menunjukkan tekad bersama dunia Islam untuk melawan agresi Israel dan solidaritas dengan Qatar."

"Deklarasi kami di sana menggarisbawahi bahwa serangan Israel memang merupakan serangan terhadap semua negara Muslim," ujar Erdogan

Ia juga menekankan perlunya mengambil semua langkah yang sah dan efisien untuk menghentikan tindakan tidak manusiawi Israel terhadap rakyat Palestina. 

"Kami membahas langkah-langkah tambahan seperti meninjau kembali hubungan diplomatik dan perdagangan negara-negara dengan Israel," ujarnya.

Erdoğan akan bergabung dengan para kepala negara dan pemerintahan akhir bulan ini di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, di mana isu agresi Israel kemungkinan akan mendominasi agenda. 

Presiden mengatakan kepada para wartawan bahwa ia berharap "front kemanusiaan akan meluas" selama sidang majelis mendatang. 

"Sangat penting untuk melindungi rakyat Palestina, hukum internasional, dan martabat manusia. Turki akan menjadi panji bagi perjuangan Palestina dalam kondisi apa pun. Ini adalah tanggung jawab bersejarah bagi kami. Tujuan utama kami adalah menjaga perdamaian, keadilan, dan kehormatan manusia," ujarnya.


Mengisolasi Israel

Presiden mencatat bahwa wajah Israel yang sebenarnya terungkap semakin intens "penindasannya". 

"Bahkan mereka yang menutup mata terhadap penindasan sistemik Israel selama bertahun-tahun di Palestina mulai menyuarakan penentangannya. 

Deklarasi New York baru-baru ini di Majelis Umum PBB, yang disetujui oleh 142 negara, menjadi titik balik dalam keseimbangan diplomatik terkait masalah Palestina," ujar Erdoğan. 

Ia merujuk pada adopsi deklarasi tersebut untuk pengakuan resmi Negara Palestina. Turki telah menegaskan bahwa pengakuan negara tersebut, dengan kata lain "solusi dua negara", adalah kunci untuk mencapai perdamaian di kawasan dan mengakhiri agresi Israel.

"Hasil pemungutan suara terbaru di PBB menunjukkan Israel sedang diisolasi dan usulan solusi dua negara Turki kini menjadi keinginan bersama mayoritas global," kata Erdoğan.

"Mengakui Palestina akan semakin memojokkan Israel," tegasnya.


Netanyahu Sama seperti Hitler

Erdoğan juga mengecam Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sering disamakannya dengan pemimpin Nazi, Adolf Hitler

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan