Kamis, 25 September 2025

4 Isu Utama yang Menjadi Sorotan dalam Sidang Umum PBB: Palestina hingga Perjanjian Paris

Inilah 4 isu utama yang akan menjadi sorotan dalam Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo juga akan menyampaikan pidatonya.

Situs resmi PBB/UN Photo/Eskinder Debebe
SIDANG UMUM PBB - Pemandangan Aula Majelis Umum saat Annalena Baerbock (di layar dan di podium), Presiden sesi kedelapan puluh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, membuka rapat pleno pertama Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, di New York, AS pada 9 September 2025. Inilah 4 isu utama yang akan menjadi sorotan dalam Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo juga akan menyampaikan pidatonya. 

Sidang umum ke-80 akan dibuka Selasa, 23 September 2025, dan ditutup Senin, 29 September 2025 (termasuk Sabtu, 27 September).

Sesi biasanya berlangsung pukul 09.00–14.45 dan dilanjutkan pukul 15.00–21.00, tetapi dapat molor hingga larut malam tergantung jumlah dan disiplin waktu para pembicara.

Presiden Prabowo Tampil Urutan Ketiga Pidato di Sidang Umum PBB

Presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan pidato pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa esok, 23 September 2025.

Kepala Negara akan menyampaikan pidato pada sesi debat umum atau general debate dan akan menyampaikan pidatonya di urutan ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

“Sesuai jadwal yang diterima, Presiden Prabowo akan menyampaikan pidato pada urutan ketiga pada sesi Debat Umum PBB pada 23 September 2025, setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat,” ujar Seskab Teddy dikutip dari Instagram Sekretariat Kabinet, Senin, (22/9/2025).

Teddy mengatakan, Sidang Majelis Umum tahun ini merulamam momentum bagi Indonesia untuk menegaskan perannya sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia.

Selain itu juga menegaskan peran Indonesia di level tertinggi forum PBB.

"Sidang Majelis Umum tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia, tidak hanya untuk kembali tampil di level tertinggi pada forum PBB, namun juga untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia agar lebih adil dan inklusif,” katanya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Taufik Ismail)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan