Konflik Palestina Vs Israel
Hamas Sambut Baik Pengakuan Palestina oleh Negara Barat, Langkah Penting Stop Genosida Brutal
Hamas menyebut pengakuan yang datang dari Inggris, Kanada, Portugal, dan Australia sebagai sebuah “langkah penting” dalam perjuangan rakyat Palestina.
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Endra Kurniawan
Selain itu, pengakuan ini juga bersifat politik strategis. Dengan mendukung Palestina, negara-negara Barat berupaya menyeimbangkan posisi mereka di mata komunitas internasional, khususnya negara-negara Arab dan dunia Muslim.
Dukungan tersebut dapat mengurangi ketegangan diplomatik yang selama ini muncul akibat sikap pro-Israel yang dianggap terlalu dominan.
AS hingga Israel Respon Keras
Merespon pengakuan Palestina Amerika Serikat dan Israel langsung memberikan reaksi keras, kedua sekutu dekat itu menilai langkah tersebut justru bisa memperumit situasi di Timur Tengah yang saat ini tengah berada dalam eskalasi perang.
Dari Washington, pejabat Gedung Putih menyatakan bahwa Amerika Serikat tetap menolak pengakuan sepihak terhadap negara Palestina.
Pemerintahan AS berpendapat, status Palestina hanya bisa ditentukan melalui perundingan langsung dengan Israel, bukan melalui deklarasi atau keputusan diplomatik dari negara lain.
Menurut mereka, pengakuan saat ini justru dapat melemahkan upaya perdamaian karena dianggap mengabaikan isu keamanan Israel.
Baca juga: Pertama Kalinya, Pimpinan Hamas Buka Suara soal Detik-detik Serangan Israel di Doha
Sementara itu, Israel menunjukkan sikap yang jauh lebih keras. Pemerintah Tel Aviv mengecam pengakuan negara Barat terhadap Palestina dan menyebutnya sebagai “hadiah bagi terorisme”.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan, langkah tersebut dianggap melegitimasi Hamas, meskipun negara-negara pendukung Palestina menekankan bahwa pengakuan mereka justru untuk rakyat, bukan untuk kelompok bersenjata.
Israel juga khawatir pengakuan ini akan meningkatkan isolasi internasional terhadap mereka.
Dalam pernyataannya, pejabat Israel menyebut bahwa keputusan Kanada, Inggris, dan Australia berpotensi mendorong negara-negara lain di Eropa mengikuti langkah serupa.
Hal ini bisa menjadi tekanan diplomatik besar bagi Tel Aviv yang selama ini bergantung pada dukungan Barat
(Tribunnews.com/Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.