Kamis, 9 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

7 Poin Disampaikan Greta setelah Bebas dari Israel, Genosida di Depan Mata

Sedikitnya ada 7 poin yang disampaikan oleh aktivis lingkungan Greta Thunberg setelah dia dibebaskan Israel.

Editor: Muhammad Barir
Tangkapan layar X/@AdameMedia
GRETA TAK TAKUT- Greta Thunberg mengatakan dia tidak takut Israel, yang dia takutkan adalah dunia yang kehilangan rasa kemanusiaannya. Greta Thunberg mendapatkan perlakuan buruk dari Israel. 

7 Poin yang Disampaikan Greta Thunberg Setelah Bebas, Genosida di Depan Mata

TRIBUNNEWS.COM- Sedikitnya ada 7 poin yang disampaikan oleh aktivis lingkungan Greta Thunberg setelah dia dibebaskan Israel.

Aktivis Swedia Greta Thunberg tiba di Yunani di tengah kerumunan pro-Palestina yang bersorak pada hari Senin (9/10/2025) setelah ia dan ratusan aktivis lainnya yang ditangkap oleh Israel di laut lepas dideportasi menyusul upaya membawa bantuan ke Gaza.

Para aktivis, termasuk Thunberg, disambut oleh kerumunan pendukung di bandara yang meneriakkan "Bebaskan Palestina". 

Greta Thunberg menyebutkan ada genosida yang sedang terjadi dan sistem internasional kita mengkhianati warga Palestina.
 
Setelah dideportasi oleh Israel dan tiba di Yunani pada 6 Oktober 2025, aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg, memberikan pernyataan keras. 

Ia adalah bagian dari Flotilla Global Sumud yang mencoba memberikan bantuan ke Gaza dan dihadang oleh militer Israel. 

 

 

 

Baca juga: Greta Thunberg Dideportasi Setelah Dipenjara Israel di Ketziot Gurun Negev

 

 

 

 

 

Berikut adalah poin-poin utama dari pernyataannya di Bandara Internasional Athena, Yunani:

- Terkait genosida, Greta secara tegas menyakan genosida terjadi di depan mata kita. "Ada genosida yang terjadi tepat di depan mata kita. Genosida yang disiarkan secara langsung".

- Dia juga menyoroti kegagalan pemerintah, kurang maksimal berupaya untuk memerangi Genosida. "Kita bahkan tidak melihat tindakan minimal dari pemerintah kita".

- Kecaman terhadap sistem internasional: "Sistem internasional kita mengkhianati warga Palestina. Mereka bahkan tidak mampu mencegah kejahatan perang terburuk terjadi".

- Solidaritas dengan warga Gaza: Ia mengatakan bahwa fokus dari flotilla tersebut adalah untuk menunjukkan solidaritas dan mengirimkan bantuan, serta menegaskan bahwa flotilla tersebut "adalah upaya terbesar yang pernah ada untuk menembus pengepungan ilegal dan tidak manusiawi oleh Israel melalui jalur laut".

- Mengabaikan penderitaan pribadi, Greta Thunberg menekankan bahwa ceritanya tidak penting dibandingkan dengan situasi di Gaza, meskipun ia bisa menceritakan tentang perlakuan buruk yang dialaminya selama penahanan.

- Misi yang memalukan: Ia menyebut bahwa misi tersebut harus ada adalah "sebuah aib" dan tindakan itu "menantang bisnis seperti biasa yang sangat kejam".

- Greta Thunber menyampaikan seruan untuk bertindak, Ia meminta masyarakat untuk tidak mengalihkan pandangan dari Gaza dan menuntut diakhirinya pengepungan, pendudukan, dan penindasan. 

 

 

171 Aktivis Dideportasi

Aktivis Swedia Greta Thunberg tiba di Yunani di tengah kerumunan pro-Palestina yang bersorak pada hari Senin setelah ia dan ratusan aktivis lainnya yang ditangkap oleh Israel di laut lepas dideportasi menyusul upaya membawa bantuan ke Gaza.

Israel mengatakan pihaknya telah mengusir 171 aktivis pada hari Senin termasuk Thunberg, sehingga jumlah total yang dideportasi sejauh ini menjadi 341 orang, dari 479 orang yang ditahan ketika menangkap armada kapal yang berupaya menerobos blokade laut Israel di Gaza.

Kementerian Luar Negeri Yunani mengatakan 161 aktivis tiba dengan pesawat ke Athena pada hari Senin, termasuk Thunberg yang berusia 22 tahun. Mereka terdiri dari 27 warga Yunani, serta warga negara dari hampir 20 negara lainnya.


"Saya ingin menegaskan. Ada genosida yang sedang terjadi," ujar Thunberg kepada kerumunan di bandara Athena, merujuk pada aksi militer Israel di Gaza.


"Sistem internasional kita mengkhianati Palestina. Mereka bahkan tidak mampu mencegah terjadinya kejahatan perang terburuk," ujarnya.

"Tujuan kami dengan Armada Sumud Global adalah untuk bertindak ketika pemerintah kita gagal memenuhi kewajiban hukum mereka."


Para aktivis berupaya mencapai Gaza dengan sejumlah kapal untuk membawa pasokan bantuan dan menarik perhatian terhadap penderitaan warga Gaza, tempat sebagian besar dari 2,2 juta penduduk telah diusir dari rumah mereka dan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan kelaparan merajalela.

Israel, yang membantah tuduhan melakukan genosida di Gaza dan mengatakan laporan kelaparan di sana dibesar-besarkan, telah menepis armada tersebut sebagai aksi publisitas yang menguntungkan Hamas. Israel sebelumnya telah menahan Thunberg di laut dalam upaya serupa untuk menembus blokade pada bulan Juni.

Sebelumnya, aktivis Swiss dan Spanyol dari armada tersebut mengatakan mereka mengalami kondisi tidak manusiawi selama penahanan mereka oleh pasukan Israel.

Kementerian luar negeri Israel mengeluarkan pernyataan, disertai foto Thunberg di bandara, yang mengatakan hak hukum semua peserta telah ditegakkan dan satu-satunya kekerasan melibatkan seorang aktivis yang menggigit seorang petugas medis wanita di penjara Ketziot Israel.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved