Konflik Palestina Vs Israel
Wanda Hamidah Tanggapi Sidang Umum PBB soal Gaza: Genosida Tak Berhenti Ketika Kalian Cuma Rapat
Wanda menegaskan Palestina sudah tidak butuh diskusi atau rapat-rapat bilateral maupun multilateral lagi, tapi mereka butuh aksi nyata.
Namun, sampai sekarang hal tersebut tidak kunjung dilakukan karena Israel sendiri merasa kedudukan mereka lebih tinggi dari hukum.
Bahkan, lebih parahnya, mereka juga menertawakan PBB karena tidak bisa menghentikan aksi genosida yang masih dilakukan Israel kepada Gaza hingga sekarang.
"Di PBB sudah jelas ya, ICJ (Mahkamah Internasional) sudah memutuskan bahwa mereka (Israel) melakukan genosida (terhadap Gaza) dan Netanyahu harus diadili."
"Sampai sekarang mereka merasa di atas hukum dan mereka menertawakan PBB, menertawakan dunia karena genosida terus berulang dan kalian tidak bisa menghentikan Israel sama sekali," ucap Wanda.
Selama bertahun-tahun pengakuan Palestina lebih banyak datang dari negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Namun, kini dukungan besar muncul dari Eropa, Prancis, Luksemburg, Malta, Monako, Andorra, dan Belgia yang secara resmi mengakui Palestina pada Sidang Umum PBB ke-80.
Tidak lama kemudian, Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal juga mengambil langkah yang sama pada September 2025 baru-baru ini.
Pernyataan Prabowo di PBB soal Gaza
Dilansir setkab.go.id, dalam pidatonya pada Sidang Majelis Umum ke-80, Prabowo menyampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara dalam penyelesaian konflik di Gaza.
Menurutnya, perdamaian sejati hanya akan terwujud jika hak Palestina dan keamanan Israel diakui serta dijamin oleh komunitas internasional.
“Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus, kita juga harus mengakui, kita juga harus menghormati, dan kita juga harus menjamin keselamatan dan keamanan Israel," ucap Prabowo di Sidang Umum PBB, pada Selasa, 23 September 2025 lalu.
"Hanya dengan begitu kita bisa memiliki perdamaian sejati, perdamaian yang nyata, tanpa kebencian dan tanpa kecurigaan. Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara,” imbuhnya.
Prabowo pun menyoroti tragedi kemanusiaan di Gaza yang makin parah dan mendesak agar dunia tidak berpaling dari tragedi tersebut.
Dia menegaskan bahwa jutaan orang kini menghadapi trauma, kelaparan, hingga ancaman kematian di depan mata komunitas internasional.
“Saat ini juga, orang-orang tak bersalah menangis meminta pertolongan, menangis ingin diselamatkan. Siapa yang akan menyelamatkan mereka? Siapa yang akan menyelamatkan orang-orang tak bersalah? Siapa yang akan menyelamatkan orang tua dan perempuan? Jutaan orang menghadapi bahaya saat kita duduk di sini,” katanya.
Prabowo kemudian mengingatkan pentingnya peran PBB sebagai pilar utama dalam menjaga tatanan internasional yang adil.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.