Jumat, 10 Oktober 2025

Ilmuwan Keturunan Palestina Jadi Salah Satu Peraih Nobel Kimia 2025

Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia mengumumkan pemenang Hadiah Nobel Kimia 2025 adalah Susumu Kitagawa, Richard Robson dan Omar Yaghi.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Tangkap layar YouTube Nobel Prize
NOBEL KIMIA 2025 - Foto Omar Yaghi terlihat dalam layar, saat Komite Nobel mengumumkan peraih Nobel Kimia 2025, Rabu (8/10/2025). Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia menganugerahkan Hadiah Nobel Kimia 2025 kepada Susumu Kitagawa, Richard Robson, dan Omar M. Yaghi atas pengembangan kerangka logam-organik. 

TRIBUNNEWS.COM – Warga negara Arab Saudi–Amerika, Omar Yaghi, dianugerahi Hadiah Nobel Kimia 2025 pada Rabu (8/10/2025), bersama dua ilmuwan lainnya: Susumu Kitagawa dari Jepang dan Richard Robson dari Australia.

Penghargaan tersebut diberikan atas pengembangan arsitektur molekuler baru bernama kerangka logam-organik (Metal–Organic Frameworks/MOF) — struktur molekul dengan rongga besar yang memungkinkan gas dan berbagai zat kimia mengalir bebas, mengutip i24News.

Struktur MOF ini memiliki berbagai aplikasi penting, antara lain untuk mengumpulkan air dari udara gurun, menangkap karbon dioksida, menyimpan gas beracun, menyaring polutan dari air, mempercepat reaksi kimia, hingga menghantarkan listrik.

Perjalanan Hidup Omar Yaghi

Mengutip Al Arabiya, dalam wawancara “First Reactions” yang diterbitkan oleh Komite Nobel, Omar Yaghi mengenang masa mudanya sebagai pengungsi di Yordania dan ketertarikannya pada dunia kimia sejak dini.

“Saya selalu terpesona oleh keindahan kimia,” ujarnya.

“Saya bertekad untuk membangun sesuatu yang indah sekaligus memecahkan persoalan intelektual.”

NOBEL KIMIA 2025 - Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia menganugerahkan Hadiah Nobel Kimia 2025 kepada Susumu Kitagawa, Richard Robson, dan Omar M. Yaghi atas pengembangan kerangka logam-organik.
NOBEL KIMIA 2025 - Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia menganugerahkan Hadiah Nobel Kimia 2025 kepada Susumu Kitagawa, Richard Robson, dan Omar M. Yaghi atas pengembangan kerangka logam-organik. (Instagram Nobel Prize)

Yaghi mengaku terkejut, gembira, sekaligus terharu saat menerima kabar bahwa dirinya menjadi salah satu penerima Nobel tahun ini.

Lahir dari keluarga pengungsi Palestina, Yaghi menceritakan kehidupan awalnya yang sederhana di Yordania.

Ia tumbuh dalam kondisi serba terbatas, di mana belasan orang tinggal bersama ternak.

“Orang tua saya hampir tidak bisa membaca atau menulis. Ini adalah perjalanan yang luar biasa. Sains memungkinkan kita melampaui batas-batas itu,” tuturnya.

Ia juga menegaskan keyakinannya bahwa sains adalah kekuatan penyeimbang terbesar di dunia, yang mampu menyatukan umat manusia di atas perbedaan sosial, ekonomi, dan politik.

Baca juga: Temukan Material Penyerap CO₂, Profesor Jepang Susumu Kitagawa Raih Nobel Kimia 2025

Dari Pengungsi hingga Ilmuwan Dunia

Omar Yaghi lahir di Yordania dari orang tua Palestina.

Ia kemudian memperoleh kewarganegaraan Arab Saudi pada tahun 2021 melalui keputusan kerajaan yang memberikan status warga negara kepada sejumlah ilmuwan dan pakar terkemuka di berbagai bidang.

Kini, Yaghi dikenal sebagai salah satu ilmuwan kimia material paling berpengaruh di dunia, dengan karya yang telah membuka jalan bagi teknologi penyimpanan energi dan pengelolaan sumber daya air masa depan.

Sebelumnya, 6 pemenang Hadiah Nobel telah diumumkan untuk dua bidang, yakni Fisiologi/Kedokteran dan Fisika.

Nobel Fisiologi atau Kedokteran diberikan kepada Mary E. Brunkow, Fred Ramsdell, dan Shimon Sakaguchi atas penemuan mereka mengenai toleransi imun perifer, Senin (6/10/2025) 

Sedangkan Nobel Fisika diberikan kepada John Clarke, Michel Devoret, dan John Martinis atas karya mereka dalam mekanika kuantum dan sirkuit listrik, Selasa (7/10/2025).

Tentang Hadiah Nobel

Mengutip Al Jazeera dan The New York Times, Hadiah Nobel merupakan penghargaan internasional paling bergengsi, yang ditetapkan berdasarkan wasiat Alfred Nobel, seorang ahli kimia, insinyur, dan industrialis asal Swedia yang terkenal dengan penemuan dinamit.

Dalam wasiatnya tahun 1895, Alfred Nobel mewariskan sebagian besar kekayaannya untuk mendanai penghargaan tahunan bagi mereka yang “memberikan manfaat terbesar bagi umat manusia” pada tahun sebelumnya.

Hadiah Nobel pertama kali dianugerahkan pada tahun 1901, untuk pencapaian luar biasa di bidang fisika, kimia, kedokteran, sastra, dan perdamaian.

PEMENANG NOBEL 2025 - Tangkap layar YouTube Nobel Prize, memperlihatkan medali Hadiah Nobel untuk pemenang. Ini 5 hal yang perlu diketahui tentang Hadiah Nobel, 6 pemenang untuk dua kategori telah diumumkan.
PEMENANG NOBEL 2025 - Tangkap layar YouTube Nobel Prize, memperlihatkan medali Hadiah Nobel untuk pemenang. Ini 5 hal yang perlu diketahui tentang Hadiah Nobel, 6 pemenang untuk dua kategori telah diumumkan. (Tangkap layar YouTube Nobel Prize)

Kemudian, pada tahun 1968, Sveriges Riksbank (Bank Sentral Swedia) menambahkan Penghargaan Ilmu Ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel, sehingga total kategori menjadi enam.

Dari seluruh kategori, Hadiah Nobel Perdamaian kerap menjadi sorotan karena nominasi dan penerimanya sering berasal dari tokoh-tokoh berpengaruh dunia.

Beberapa penerima terkenal di antaranya Kailash Satyarthi dan Malala Yousafzai (2014), Barack Obama (2009), Nelson Mandela dan F.W. de Klerk (1993), Dalai Lama ke-14, Tenzin Gyatso (1989), serta Bunda Teresa (1979).

Tahun ini, terdapat 338 kandidat untuk Hadiah Nobel Perdamaian, yang  terdiri dari 244 individu dan 94 organisasi, menurut komite Nobel.

Sebagai perbandingan, tahun lalu terdapat 286 nominasi, sedangkan jumlah tertinggi sepanjang sejarah adalah 376 kandidat pada tahun 2016.

Proses Nominasi

Proses nominasi dirancang untuk menjaga kerahasiaan dan independensi.

Setiap tahun, komite Nobel mengundang para ahli terpilih, pemenang sebelumnya, dan akademisi untuk mengajukan nominasi paling lambat 31 Januari.

Nama-nama nominasi tidak dipublikasikan, dan anggota komite dilarang membahas keputusan mereka selama 50 tahun.

Hanya pihak yang mengajukan nominasi yang boleh mengungkapkan pengajuannya sendiri.

Seseorang tidak dapat mencalonkan diri sendiri, tetapi dapat dinominasikan berkali-kali oleh orang lain.

Setelah batas waktu pengajuan, komite menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk meninjau ratusan entri, berkonsultasi dengan para ahli, dan mempersempit daftar menjadi beberapa kandidat final.

Setiap penghargaan memiliki ritme tersendiri.

Hadiah Perdamaian biasanya lebih responsif terhadap peristiwa global terkini, sedangkan penghargaan di bidang sains sering kali memerlukan puluhan tahun validasi, hingga penemuan tersebut terbukti tahan terhadap ujian waktu.

Tahun ini, pengumuman dilakukan setiap hari mulai 6 hingga 10 Oktober, dengan satu kategori tambahan diumumkan pada 13 Oktober, antara pukul 05.00–07.00 Eastern Time atau sekitar jam 16.00-18.00 WIB.

Sebagian besar pengumuman dilakukan dari Oslo dan Stockholm, serta disiarkan langsung melalui kanal digital resmi Nobel.

Jadwal Pengumuman Kategori Lainnya

Sastra: Akan diumumkan pada Kamis (9/10/2025).

Perdamaian: Akan diumumkan pada Jumat (10/10/2025).

Ilmu Ekonomi: Akan diumumkan pada Senin (13/10/2025).

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved