Minggu, 12 Oktober 2025

Taiwan Akan Bangun Sistem Pertahanan Udara T-Dome untuk Tangkis Ancaman China

Taiwan akan membangun sistem pertahanan udara berlapis-lapis baru yang disebut "T-Dome" untuk mempertahankan diri dari ancaman musuh.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Tangkap layar YouTube CNA
CHINA VS TAIWAN - Tangkap layar YouTube CNA, memperlihatkan Presiden Taiwan Lai Ching-te berpidato di Hari Nasional Taiwan, Jumat (10/10/2025). Dalam pidato tersebut, Lai mengumumkan pembangunan sistem pertahanan udara T-Dome. 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Taiwan Lai Ching-te mengumumkan bahwa negaranya tengah mempercepat rencana pembangunan sistem pertahanan rudal berlapis “T-Dome” sebagai langkah menghadapi meningkatnya ancaman dari China.

Mengutip Financial Times, dalam pidato Hari Nasional di Taipei, Jumat (10/10/2025), Lai Ching-te menjanjikan pembangunan “jaring pengaman” yang mencakup kemampuan deteksi ketinggian tinggi serta intersepsi rudal yang masuk.

Lai juga menegaskan kembali komitmennya untuk meningkatkan anggaran pertahanan.

Ia menyebut, pertahanan sebagai kebutuhan utama untuk menghadapi ancaman musuh sekaligus pendorong bagi pengembangan industri pertahanan dalam negeri.

Rencana sistem pertahanan rudal ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan militer Taiwan di tengah tekanan yang terus meningkat dari Beijing.

Para pakar militer Amerika Serikat meyakini bahwa Presiden China Xi Jinping telah memerintahkan militernya untuk mengembangkan kemampuan menyerang Taiwan pada tahun 2027.

China selama ini mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan mengancam akan menggunakan kekuatan militer jika Taiwan terus menolak kendali China.

Sistem pertahanan T-Dome kemungkinan besar akan berfungsi sebagai perlindungan terhadap serangan rudal, baik dalam skenario invasi langsung maupun serangan terbatas.

Lai tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai sistem T-Dome tersebut.

Namun bulan lalu, Taiwan telah meluncurkan rudal pertahanan udara baru yang mampu mencegat rudal balistik jarak menengah dan menjangkau wilayah udara lebih tinggi dibandingkan rudal Patriot buatan AS yang sudah dimilikinya.

Dalam pidatonya, Lai menyerukan agar China bertindak sebagai kekuatan besar yang bertanggung jawab, termasuk menghentikan ancaman penggunaan kekuatan untuk mengubah status quo.

Baca juga: 10 Negara dengan Layanan Kesehatan Terbaik untuk Ekspatriat, Taiwan Urutan Pertama

Mengacu pada pengalaman kelam Perang Dunia Kedua, Lai menegaskan bahwa penderitaan semacam itu tidak boleh terulang.

Pidato-pidato Lai sebelumnya kerap disambut dengan unjuk kekuatan militer dari China, yang menuduhnya sebagai “separatis.”

Pada Maret lalu, setelah Lai menyebut China sebagai “kekuatan asing yang bermusuhan,” Beijing melancarkan latihan militer skala besar di sekitar pulau utama Taiwan.

Sebuah laporan yang dirilis pada Kamis (9/10/2025) oleh Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut adanya “ancaman komprehensif” dari Beijing, termasuk penggunaan serangan siber, patroli kesiapan tempur gabungan, dan latihan militer terarah.

Seorang diplomat asing di Taipei menilai, pidato Lai kali ini mengisyaratkan peningkatan anggaran pertahanan Taiwan kepada pemerintahan Presiden AS Donald Trump, yang selama ini menekan negara-negara di kawasan agar berkontribusi lebih besar dalam bidang pertahanan.

Hubungan China dan Taiwan

Mengutip cfr.org, Taiwan, yang secara resmi dikenal sebagai Republik China (Republic of China/ROC), adalah sebuah pulau yang terpisah dari daratan China oleh Selat Taiwan.

China Daratan, yang secara resmi dikenal sebagai Republik Rakyat China (People’s Republic of China/PRC), berada di bawah kekuasaan Partai Komunis China (PKT).

China menegaskan, Taiwan adalah bagian integral dari wilayahnya, meskipun tidak pernah memerintah pulau tersebut.

China memandang Taiwan sebagai provinsi yang membangkang dan bersumpah untuk menyatukannya dengan daratan, lebih diutamakan melalui cara damai, tetapi tidak menutup kemungkinan penggunaan kekerasan jika diperlukan.

Di sisi lain, Taiwan memiliki pemerintahan sendiri yang dipilih secara demokratis dan menjadi rumah bagi sekitar 23 juta penduduk.

Perbandingan Kekuatan Militer Taiwan dan China

Berdasarkan laporan tahunan Departemen Pertahanan Amerika Serikat tentang Republik Rakyat China tahun 2024 yang dikutip Visual Capitalist, terlihat perbandingan ukuran dan kemampuan militer China dan Taiwan, terutama dalam konteks skenario perang potensial.

China memiliki lebih dari 427.000 personel militer aktif, dibandingkan 104.000 personel di pihak Taiwan.

Dalam hal artileri, China juga unggul lebih dari dua kali lipat.

China telah menghabiskan puluhan tahun untuk memodernisasi pasukan daratnya guna memproyeksikan kekuatan di kawasan.

China memiliki keunggulan besar dalam kekuatan laut, dengan 30 kapal perusak, 36 fregat, 51 kapal pendarat amfibi dan 1 kapal induk.

Taiwan mempertahankan keseimbangan hanya dalam jumlah kapal pendarat, namun tidak memiliki kapal induk.

Baca juga: Mantan Ajudan Presiden Taiwan Dihukum atas Tuduhan Mata-mata Tiongkok

Menurut laporan dari CSIS, angkatan laut China kini menjadi salah satu yang terbesar di dunia berdasarkan jumlah kapal.

Dalam kekuatan udara, China mengoperasikan sekitar 800 jet tempur dan 300 pesawat pengebom atau pesawat serang, sementara Taiwan memiliki sekitar 350 jet tempur dan tidak memiliki pesawat pengebom.

Namun, Taiwan memiliki lebih banyak pesawat angkut, yang dapat berperan penting dalam mobilisasi logistik dan pasukan.

Data Perbandingan Militer Taiwan vs China

  • Personel 

China: 427.000 
Taiwan: 104.000

  • Tank 

China: 1.000
Taiwan: 800

  • Artileri 

China: 2.300 
Taiwan: 1.100

  • Kapal induk 

China: 1 
Taiwan: 0

  • Kapal perusak 

China: 30 
Taiwan: 4

  • Frigat 

China: 36 
Taiwan: 22

  • Kapal pendarat/dermaga pengangkut 

China: 51 
Taiwan: 51

  • Kapal selam 

China: 39 
Taiwan: 4

  • Pesawat tempur 

China: 800 
Taiwan: 350

  • Pesawat pengebom/serangan 

China: 300 
Taiwan: 0

  • Pesawat pengangkut 

China: 40 
Taiwan: 50

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved