Minggu, 12 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

NATO Persiapkan Latihan Pencegahan Nuklir Tahunan, Kali Ini Libatkan Lebih Banyak Pesawat Tempur

NATO akan menggelar latihan tahunan pada 13 Oktober 2025. Tahun ini, akan ada lebih banyak pesawat tempur yang terlibat.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Foto Angkatan Udara AS
JET TEMPUR F-35 - Pesawat tempur F-35C Lightning II Lockheed Martin Angkatan Laut AS dari Strike Fighter Squadron 101 (VFA-101), F-35B Korps Marinir AS dari Marine Fighter Attack Training Squadron 501 (VMFAT-501), dan F-35A Angkatan Udara AS dari Skuadron Tempur ke-58 berpartisipasi dalam latihan terbang bersama pada 21 Mei 2014, di dekat Pangkalan Angkatan Udara Eglin, Florida (AS). NATO akan menggelar latihan tahunan pada 13 Oktober 2025. Tahun ini, akan ada lebih banyak pesawat tempur yang terlibat. 

“Kami tidak bertindak agresif, tidak menggunakan retorika nuklir yang tidak bertanggung jawab, dan tidak melakukan apa pun selain memastikan kesiapan kami untuk membela diri bila diperlukan, karena NATO adalah aliansi pertahanan.”

Latihan Steadfast Noon akan dimulai dengan pengarahan personel pada Senin, dan operasi penerbangan dimulai keesokan harinya, menurut Kolonel Daniel Bunch, Kepala Operasi Nuklir NATO di Markas Besar Tertinggi Sekutu Eropa.

Latihan ini tidak akan menggunakan senjata nuklir sungguhan, meskipun melibatkan pesawat tempur dan pilot yang tersertifikasi untuk misi nuklir, kata Stokes.

Sebagian dari kegiatan tahun ini akan berfokus pada perlindungan aset nuklir di darat dari berbagai ancaman, jelas Bunch.

Setidaknya 71 pesawat dari 14 negara akan berpartisipasi dalam edisi tahun ini.

Jerman mengirimkan tiga jet Panavia Tornado dan menyumbang empat pesawat pengacau, sementara Polandia menyediakan tiga F-16 dan Finlandia empat F-18, kata Bunch.

Rutte menambahkan, jet F-35 Belanda yang beroperasi dari Volkel akan menjadi bagian dari latihan tersebut, sementara Swedia akan bergabung dengan pesawat Gripen.

Amerika Serikat juga akan mengirimkan pesawat tanker dan pesawat pendukung lainnya, selain F-35, menurut Bunch.

Partisipasi tahun ini meningkat dibandingkan sekitar 60 pesawat yang ikut serta dalam tiga edisi terakhir sejak 2022.

Pada 2021, NATO menyebut hanya “puluhan” pesawat yang berpartisipasi.

Steadfast Noon tahun ini akan melibatkan sekitar 2.000 personel, jumlah yang sebanding dengan tahun lalu.

Selain negara-negara yang menyediakan pesawat berkemampuan ganda untuk misi serangan, sekutu juga akan menurunkan pesawat perang elektronik, aset intelijen, pengawasan dan pengintaian, pesawat komando dan kendali, serta pesawat tanker pengisian bahan bakar yang krusial untuk mendukung operasi jarak jauh, jelas Bunch.

Baca juga: Baltik Siaga Perang, Pesawat Pengebom Rusia Terbang 1.000 Km Per Jam Serang Target di Dekat NATO 

Pesawat berkemampuan ganda merujuk pada pesawat yang dapat membawa senjata konvensional maupun nuklir, termasuk Tornado milik Jerman serta jet F-35 milik Amerika Serikat dan Belanda.

Sementara Pangkalan Udara Volkel akan menjadi pusat utama, RAF Lakenheath di Inggris dan Pangkalan Udara Kleine Brogel di Belgia akan menjadi lokasi elemen pendukung.

Kontingen besar dukungan konvensional untuk operasi nuklir akan beroperasi dari Fighter Wing Skrydstrup di Denmark, kata Bunch.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved