Sabtu, 1 November 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Trump Klaim Negara-negara Timur Tengah Tawarkan Diri Menyerbu Hamas, Singgung Indonesia

Presiden AS Donald Trump menyebut negara-negara di Timur Tengah telah menawarkan diri mengirim pasukan mereka untuk menyerbu Hamas di Gaza.

|
BPMI Setpres/Muchlis Jr
TRUMP DAN PRABOWO - Presiden Prabowo dan Presiden Trump berbincang di International Congress Centre, Sharm El-Sheikh, Mesir, pada Senin (13/10/2025). Trump mengklaim bahwa negara-negara Timur Tengah menawarkan diri untuk mengirimkan pasukannya untuk membasmi Hamas hingga menyinggung nama Indonesia. 

Sementara itu, Wakil Presiden AS JD Vance menyatakan keyakinan penuh gencatan senjata di Jalur Gaza akan bertahan lama.

Dalam kunjungan ke Israel, Vance menegaskan syarat perlucutan senjata oleh Hamas dan penghentian total kekerasan merupakan poin kunci yang tidak dapat ditawar dalam rencana perdamaian jangka panjang yang diprakarsai Trump.

Pernyataan ini disampaikan Vance saat meresmikan pusat koordinasi gencatan senjata baru AS-Israel di Kiryat Gat, Israel selatan, pada Selasa (21/10/2025).

Ia didampingi oleh utusan khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, dan penasihat utama Presiden Trump, Jared Kushner.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkuat kesepakatan gencatan senjata yang masih rentan dan mendorong pelaksanaan tahap-tahap selanjutnya dari rencana perdamaian Gaza yang diusung AS.

"Kita telah memasuki minggu pertama rencana perdamaian bersejarah Presiden Trump di Timur Tengah, dan sejujurnya, segala sesuatunya berjalan lebih baik dari yang saya harapkan," ujar Vance, dikutip dari The Times of Israel.

Vance menekankan salah satu klausul paling krusial dan sensitif dari program perdamaian adalah Hamas harus melucuti senjatanya dan mengakhiri kekerasan di Jalur Gaza.

Ia memperingatkan, jika kelompok itu gagal bekerja sama, maka "Hamas akan dimusnahkan".

"Meskipun semua pejuang (Hamas) dapat diberikan keringanan hukuman, mereka tidak akan bisa saling membunuh, dan mereka tidak akan bisa membunuh sesama warga Palestina," tegas Vance.

Baca juga: Gencatan Senjata Berdarah: Israel Kembali Gempur Gaza, Tuduh Hamas Langgar Kesepakatan Damai Trump

Vance mengakui pelaksanaan penuh dari rencana 20 poin Trump akan memakan "waktu yang sangat, sangat lama" dan penuh tantangan.

Salah satu kesulitan adalah pemulihan jenazah sandera yang masih berada di Gaza, di mana beberapa jenazah diduga terkubur di bawah ribuan ton puing.

Mengenai stabilitas jangka panjang di Gaza, AS akan mengambil peran sebagai koordinator utama dan mediator.

Vance menjelaskan pusat koordinasi baru ini melibatkan personel militer dan kontraktor sipil dari Israel, AS, Inggris, Kanada, Jerman, Denmark, dan Yordania.

Namun, Vance memastikan tidak akan ada "pasukan Amerika di lapangan di Gaza".

Peran AS adalah menjadi mediator yang efektif di antara negara-negara Teluk Arab, Israel, Turki, dan bahkan Indonesia, untuk mewujudkan kerja sama demi perdamaian jangka panjang.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved