Konflik Palestina Vs Israel
Hamas dan Faksi Lain Setuju Komite Palestina Ambil Alih Gaza
Hamas dan faksi Palestina lainnya menyerahkan kendali Jalur Gaza ke Komite Palestina berdasarkan visi yang disampaikan oleh Mesir.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan Hamas dan badan PBB yang menyalurkan bantuan ke Palestina, UNRWA, tidak boleh berperan lagi di Jalur Gaza.
Kepala UNRWA mengatakan larangan tersebut menunjukkan pengabaian total terhadap kemanusiaan, menyebut Israel menggunakan pemblokiran bantuan kemanusiaan sebagai senjata, lapor Al Jazeera.
Setidaknya, 68.116 warga sipil Palestina tewas dan 70.200 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, menurut data per 18 Oktober 2025 lapor Anadolu Agency.
Israel menyalahkan Hamas atas kematian dan kehancuran di Jalur Gaza, menyebutnya sebagai balasan atas Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas dan faksi perlawanan lainnya pada 7 Oktober 2023.
Hamas dan faksi lainnya menangkap 250 orang setelah membobol pertahanan Israel di perbatasan selatan, sebagai perlawanan terhadap pendudukan Israel di Palestina sejak tahun 1948.
Pada akhir September 2025, Presiden AS Trump mengusulkan proposal gencatan senjata untuk Israel dan Hamas yang ditengahi oleh Mesir dan Qatar dengan partisipasi AS dan Turki di Sharm el‑Sheikh, Mesir.
Gencatan senjata tahap pertama berlaku mulai tanggal 10 Oktober lalu, namun perjanjian tersebut rapuh.
Israel menekan Hamas untuk segera menyerahkan seluruh jenazah sandera yang tersisa di Gaza, sementara Hamas mengatakan mereka terus berusaha mengevakuasi jenazah-jenazah tersebut dari reruntuhan di Gaza.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
 
							 
							 
							 
			 
				
			 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.