Selasa, 28 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Karier Diujung Tanduk, Mayoritas Warga Israel Tolak Netanyahu Kembali Berkuasa

Warga Israel tolak Netanyahu maju lagi di pemilu. Skandal korupsi, krisis kepercayaan, dan kegagalan kebijakan buat karier politiknya di ujung tanduk.

|
Facebook PM Israel
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Facebook PM Israel pada Rabu (13/8/2025). Warga Israel tolak Netanyahu maju lagi di pemilu. Skandal korupsi, krisis kepercayaan, dan kegagalan kebijakan buat karier politiknya di ujung tanduk. 

Netanyahu dikritik karena gagal mengantisipasi ancaman dan dianggap bertanggung jawab atas kelalaian intelijen.

Perpecahan di dalam pemerintahan semakin tajam ketika sejumlah menteri, termasuk Menteri Pertahanan, berbeda pandangan soal strategi menghadapi Hamas dan pembebasan sandera.

Situasi ini lantas menimbulkan kesan bahwa koalisi pemerintahan Netanyahu sedang retak dari dalam.

Kebijakan luar negeri Netanyahu juga menuai kritik tajam, terutama dari sekutu tradisional seperti Amerika Serikat.

Keputusan Israel yang dianggap terlalu keras dalam konflik Gaza membuat hubungan diplomatik dengan Washington menegang.

Beberapa diplomat menilai Netanyahu telah kehilangan kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara keamanan nasional dan tekanan global.

Dengan serangkaian tekanan politik, tuduhan korupsi, protes publik, dan krisis kepercayaan yang membesar, masa depan Netanyahu kini berada di ujung tanduk.

Banyak warga Israel menilai sudah waktunya bagi negara itu untuk melangkah ke babak baru dengan kepemimpinan yang lebih segar dan kredibel.

Kebingungan Soal Pengganti Netanyahu

Ketika ditanya siapa yang pantas memimpin Partai Likud jika Netanyahu tidak lagi mencalonkan diri, 48 persen warga Israel mengaku tidak yakin atau menilai tidak ada kandidat yang layak.

Namun sejumlah nama-nama besar mulai muncul untuk menggantikan posisi Netanyahu, diantaranya mantan kepala Mossad Yossi Cohen yang memperoleh dukungan tertinggi dengan 10 persen suara.

Diikuti Menteri Urusan Strategis Ron Dermer yang memperoleh suara (9 persen , Menteri Pertahanan Israel Katz 8 persen, Menteri Kehakiman Yariv Levin 7 persen, dan Ketua Knesset Amir Ohana 6 persen.

Sementara itu, Menteri Ekonomi Nir Barkat mendapat 5 persen dukungan, Menteri Luar Negeri Gideon Sa’ar 3 persen suara, Menteri Pertanian Avi Dichter 2 persen.

Serta Menteri Energi Eli Cohen dan Menteri Perhubungan Miri Regev, masing-masing hanya 1 persen suara.

Di kubu oposisi, 44 persen responden menilai mantan perdana menteri Naftali Bennett layak memimpin blok penentang Netanyahu.

Ia mengungguli Yair Lapid yang hanya berhasil mengumpulkan suara 16 persen,  Yair Golan 11 persen, Gadi Eisenkot 11 persen, Avigdor Liberman 10 persen, dan Benny Gantz 2 persen.

(Tribunnews.com / Namira)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved