Selasa, 28 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Trump Ancam Sanksi Baru jika Putin Terus Tunda Perdamaian, Zelensky Desak Tambahan Patriot

Pemerintahan Donald Trump menyiapkan sanksi tambahan terhadap sektor utama ekonomi Rusia jika Vladimir Putin terus menolak menghentikan perang.

Facebook The White House
ZELENSKY KUNJUNGI AS - Foto diambil dari Kantor Presiden Ukraina, Jumat (22/8/2025) memperlihatkan Presiden Ukraina Zelensky (kanan) berfoto bersama Presiden AS Donald Trump (kiri) di Gedung Putih saat Zelensky berkunjung ke Washington, AS, untuk membicarakan masalah perang Rusia-Ukraina, pada hari Senin (18/8/2025). Terbaru, Pemerintahan Trump menyiapkan sanksi tambahan terhadap sektor utama ekonomi Rusia jika Vladimir Putin terus menolak menghentikan perang. 
Ringkasan Berita:
  • Perang Rusia-Ukraina memasuki hari ke-1.341 pada Minggu (26/10/2025).
  • Pemerintahan Donald Trump menyiapkan sanksi tambahan terhadap sektor utama ekonomi Rusia jika Vladimir Putin terus menolak menghentikan perang.
  • Sementara itu, serangan rudal Rusia menewaskan empat warga Ukraina, dua di antaranya di Kyiv.
  • Zelensky mendesak sekutu Barat mempercepat pengiriman sistem pertahanan udara Patriot.

TRIBUNNEWS.COM - Perang antara Rusia dan Ukraina kini telah memasuki hari ke-1.341 pada Minggu (26/10/2025).

Konflik tersebut bermula dari ketegangan panjang yang berakar sejak bubarnya Uni Soviet pada 1991.

Sejak Ukraina memproklamasikan kemerdekaannya, hubungan dengan Moskow sering diwarnai perebutan pengaruh politik dan saling curiga.

Ketegangan mencapai titik baru pada 2014 ketika Revolusi Euromaidan menggulingkan pemerintahan pro-Rusia di Kyiv.

Tak lama setelah itu, Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dan memberikan dukungan terhadap kelompok separatis di wilayah Donbas.

Situasi memuncak pada Februari 2022, saat Moskow melancarkan invasi besar-besaran yang mengubah konflik lokal menjadi perang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Dalam perkembangan terbaru, Presiden Amerika Serikat (AS),  Donald Trump menyiapkan sanksi tambahan yang dapat menargetkan sektor-sektor utama ekonomi Rusia jika Vladimir Putin terus menunda penghentian perang di Ukraina.

Perang Rusia-Ukraina kini dipandang bukan sekadar perebutan wilayah, tetapi juga pertarungan narasi, legitimasi politik, dan arah masa depan tatanan dunia.

Dunia pun menyadari bahwa akar konflik masih sangat dalam, dan jalan menuju perdamaian tampaknya masih jauh dari harapan.

Berikut adalah rincian lengkap peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-1.341:

AS Siapkan Sanksi Baru untuk Rusia Jika Perang Tak Berhenti

Baca juga: Alasan Trump Tak Beri Tomahawk ke Ukraina, Butuh Latihan Khusus dan Lama

Pemerintahan Trump menyiapkan sanksi tambahan yang dapat menargetkan sektor-sektor utama ekonomi Rusia jika Vladimir Putin terus menunda penghentian perang di Ukraina.

Para pejabat Amerika Serikat menyampaikan hal ini kepada kantor berita Reuters pada Sabtu (25/10/2025).

Belum jelas apakah Washington akan benar-benar menjatuhkan sanksi lebih lanjut.

Beberapa langkah yang sedang dibahas dilaporkan mencakup penargetan sektor perbankan Rusia dan infrastruktur yang digunakan untuk memasarkan minyak.

Seorang pejabat AS dan narasumber lain yang mengetahui masalah tersebut mengatakan langkah itu masih dalam tahap evaluasi.

Donald Trump sebelumnya menjatuhkan sanksi terhadap Rusia pada Rabu, untuk pertama kalinya sejak kembali menjabat pada Januari lalu.

Trump Tolak Bertemu Putin Sebelum Ada Tanda Keseriusan Damai

Dikutip dari The Guardian, Presiden AS Donald Trump mengatakan ia tidak akan menjadwalkan pembicaraan dengan Vladimir Putin kecuali jika jelas bahwa pemimpin Rusia itu serius ingin mencapai kesepakatan damai di Ukraina.

“Saya harus tahu bahwa kita akan mencapai kesepakatan. Saya tidak akan membuang-buang waktu,” kata Trump kepada wartawan di atas pesawat Air Force One dalam perjalanannya ke Asia pada Sabtu (25/10/2025).

Trump mengatakan dirinya selalu memiliki hubungan baik dengan Putin, namun kini merasa kecewa.

“Saya selalu memiliki hubungan yang baik dengan Vladimir Putin, tetapi ini sangat mengecewakan,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Saya pikir ini akan tercapai sebelum perdamaian di Timur Tengah.”

Serangan Rudal Rusia Tewaskan 4 Warga Ukraina

Baca juga: Swedia Sepakat Jual 150 Jet Gripen ke Ukraina, Zelensky Siap Guncang Langit Rusia

Serangan rudal dan pesawat nirawak Rusia di Ukraina pada Sabtu  (25/10/2025) malam menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 20 lainnya.

Pejabat setempat mengatakan serangan tersebut menargetkan beberapa wilayah di Ukraina tengah dan timur.

Angkatan Udara Ukraina menyebut Rusia meluncurkan sembilan rudal dan 62 pesawat nirawak.

Dari jumlah itu, empat rudal dan 50 pesawat nirawak berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Ukraina.

Dua Tewas Akibat Serangan Rudal di Kyiv

Dua orang tewas dan 13 lainnya luka-luka dalam serangan rudal balistik di Kyiv pada Sabtu dini hari.

Kepolisian Kyiv melaporkan kebakaran terjadi di sebuah bangunan non-hunian di salah satu lokasi.

Sementara itu, puing-puing rudal yang berhasil dicegat jatuh di area terbuka di lokasi lain.

Serpihan tersebut merusak jendela-jendela bangunan di sekitarnya, menurut layanan darurat negara Ukraina di Telegram.

Dua Tewas dalam Serangan di Dnipropetrovsk

Dua orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka dalam serangan di wilayah Dnipropetrovsk pada Sabtu malam.

Penjabat gubernur daerah, Vladyslav Haivanenko, mengatakan beberapa bangunan apartemen dan rumah pribadi rusak akibat serangan tersebut.

Rusia Klaim Tembak Jatuh 121 Drone Ukraina

Baca juga: Polandia Mau Tangkap Vladimir Putin, Serangan Rusia Putus Listrik di Seluruh Ukraina

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pertahanan udaranya menembak jatuh 121 pesawat tak berawak Ukraina di wilayah Rusia pada Sabtu (25/10/2025) malam.

Tidak ada laporan korban jiwa akibat serangan tersebut.

Zelensky Desak Mitra Barat Kirim Sistem Patriot Tambahan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan serangan Rusia terbaru meningkatkan kebutuhan Ukraina akan sistem pertahanan udara Patriot.

“Justru karena serangan seperti itulah kami memberikan perhatian khusus pada sistem Patriot – untuk melindungi kota-kota kami dari kengerian ini,” tulis Zelensky di X, Sabtu.

Ia menekankan pentingnya dukungan dari Amerika Serikat, Eropa, dan negara-negara G7.

“Mereka dapat membantu memastikan bahwa serangan semacam itu tidak lagi mengancam nyawa,” tambahnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved