Indonesia Tegaskan Sentralitas ASEAN dan Penguatan AOIP di KTT Asia Timur
Menlu RI Sugiono menekankan pentingnya kerja sama dan kompetisi yang sehat untuk mewujudkan perdamaian.
Ringkasan Berita:
- Menlu Sugiono menekankan pentingnya kolaborasi dan kompetisi yang sehat sebagai fondasi kemajuan di tengah ketidakpastian global.
- East Asia Summit dinilai sebagai ruang strategis bagi negara besar dan menengah untuk memperkuat stabilitas dan kepercayaan kawasan.
- Indonesia menegaskan peran ASEAN sebagai pusat kawasan dan mendorong penguatan kerja sama Indo-Pasifik melalui AOIP.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono menekankan pentingnya kerja sama dan kompetisi yang sehat untuk mewujudkan perdamaian dan kemajuan di tengah dinamika global yang semakin kompleks.
Hal itu disampaikan Menlu dalam pernyataan nasional mewakili Presiden Prabowo Subianto pada East Asia Summit (EAS) ke-20 di Kuala Lumpur, Senin kemarin (27/10/2025).
"Namun, di tengah ketidakpastian ini, kami juga melihat peluang baru untuk dialog, inovasi, kerja sama, dan kolaborasi. Saat kita memperingati 20 tahun KTT Asia Timur, mari kita menyalakan kembali semangat kemitraan dan kerja sama kita," katanya.
Dalam memperingati 20 tahun penyelenggaraan EAS, Menlu menegaskan peran penting forum ini sebagai wadah dialog konstruktif para pemimpin, di mana negara major dan middle power dapat bersama-sama memperkuat kepercayaan dan stabilitas kawasan.
Sebagai forum yang dipimpin oleh para pemimpin, EAS menyediakan ruang yang diperlukan untuk dialog yang konstruktif, bahkan di saat-saat tersulit.
"Di sini, kekuatan besar dan menengah bersatu, bukan untuk menekan satu sama lain, tetapi untuk bergerak maju bersama," katanya.
Menlu RI juga menyoroti pentingnya komunikasi yang berkesinambungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, serta menyambut baik rencana pertemuan bilateral kedua negara di Korea dalam waktu dekat.
Menlu Sugiono juga menegaskan kembali sentralitas ASEAN sebagai prinsip sekaligus tanggung jawab bersama, dengan menekankan perlunya memperkuat ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) serta memperdalam kerja sama maritim dan ekonomi dalam kerangka EAS.
"Melalui EAS, kita dapat memperkuat tanggung jawab ini untuk memfasilitasi dialog di antara kita dengan lebih baik dengan memajukan pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP) dan memperkuat kerja sama maritim dan ekonomi," katanya.
Menlu turut menyoroti situasi global yang diwarnai konflik, khususnya Palestina, serta menyerukan upaya bersama yang tulus untuk mewujudkan perdamaian.
Ia menegaskan kembali prinsip yang dipegang teguh oleh Indonesia bahwa “seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak,” dan menekankan bahwa EAS harus terus menjadi forum yang menjunjung tinggi dialog, kerja sama, dan saling menghormati demi terciptanya perdamaian regional dan global.
"Konflik harus berakhir, di Palestina, di Ukraina, dan sekitarnya, sehingga setiap negara dapat berkembang dalam perdamaian, martabat, dan kemakmuran," pungkasnya.
| Ranking BWF 2025 Resmi: Ginting & Ubed Kompak Naik 14 Tangga, Apri/Fadia Melejit |
|
|---|
| Gubernur Pramono Pastikan Penataan Blok M ASEAN Ramah Disabilitas dan Lingkungan |
|
|---|
| Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 132, 133 Kegiatan 4 Bab 5 Kurikulum Merdeka |
|
|---|
| Menko Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia untuk Perdamaian dan Kemakmuran Kawasan Indo-Pasifik |
|
|---|
| Cara Berbeda Timnas Brasil Persiapkan Diri Menuju Piala Dunia U17 2025 |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.