Sabtu, 1 November 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Persiapkan Perang Skala Besar Lawan Kelompok Hizbullah di Lebanon

Israel disebut tengah menyiapkan perang besar melawan Hizbullah di Lebanon, dengan operasi militer bisa dimulai kapan saja.

Telegram Hizbullah Lebanon
BENDERA HIZBULLAH LEBANON - Foto ini diambil dari Telegram Hizbullah Lebanon pada Senin (17/3/2025), memperlihatkan bendera Partai Hizbullah dalam postingan yang mengatakan mereka tidak ada hubungannya dengan peristiwa penembakan tiga tentara Suriah di perbatasan Lebanon-Suriah. Terbaru, Israel dilaporkan tengah mempersiapkan perang skala besar melawan kelompok Hizbullah di Lebanon. 
Ringkasan Berita:
  • Israel dilaporkan tengah mempersiapkan perang besar melawan Hizbullah di Lebanon di tengah meningkatnya ketegangan di perbatasan utara.
  • Media Israel melaporkan militer telah memperkuat pasukan dan dapat meluncurkan operasi kapan saja, menargetkan komandan dan fasilitas Hizbullah.
  • Meski gencatan senjata AS masih berlaku, Tel Aviv terus melakukan serangan terbatas.
  • Analis memperingatkan, konflik ini berpotensi meluas dan menyeret Iran ke konfrontasi regional.

TRIBUNNEWS.COM – Israel dilaporkan tengah mempersiapkan perang skala besar melawan kelompok Hizbullah di Lebanon.

Ketegangan di sepanjang perbatasan utara semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut laporan media Israel, militer telah mengintensifkan persiapan dan pengerahan pasukan di garis depan.

Radio Angkatan Darat Israel mengutip sumber keamanan yang menyebut bahwa operasi besar dapat diluncurkan “kapan saja”, tergantung pada situasi di perbatasan.

Sumber-sumber tersebut mengatakan operasi yang direncanakan akan menargetkan komandan senior Hizbullah serta fasilitas strategis jauh di wilayah Lebanon.

Langkah ini bertujuan untuk menetralisir kepemimpinan dan infrastruktur militer Hizbullah.

Hal itu dilakukan meskipun gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat pada November 2024 masih berlaku secara resmi.

Times of Israel melaporkan bahwa Tel Aviv terus melancarkan serangan terbatas dan misi pengintaian di Lebanon selatan.

Israel mengklaim operasi tersebut sebagai bagian dari upaya “menegakkan” gencatan senjata.

Pengamat militer menilai serangan itu merupakan bagian dari strategi persiapan menghadapi konflik berskala penuh.

Menurut penilaian militer Israel, Hizbullah saat ini tengah memposisikan ulang pasukannya dan menerapkan strategi “penahanan terencana”.

Baca juga: Israel Gempur Gaza setelah Tuduh Hamas Langgar Gencatan Senjata dan Rekayasa Penemuan Sandera

Kelompok itu disebut rela kehilangan sejumlah unit di perbatasan untuk memperkuat kekuatan militernya lebih jauh di dalam Lebanon.

Sumber militer Israel memperingatkan kemungkinan serangan lintas perbatasan oleh Hizbullah ke wilayah utara Israel.

Mereka juga mengakui bahwa kelompok yang didukung Iran itu telah mengalami kerugian besar dalam konflik sebelumnya.

Militer Israel menyatakan bahwa operasi yang tengah disiapkan bertujuan untuk mencegah Hizbullah membangun kembali kapasitas militernya.

Selain itu, operasi tersebut juga dimaksudkan untuk “membentuk medan perang masa depan” di kawasan tersebut.

Ketegangan di perbatasan Israel–Lebanon terus meningkat sejak pecahnya konflik di Gaza tahun lalu.

Beberapa analis memperingatkan bahwa jika perang ini benar-benar terjadi, dampaknya bisa meluas menjadi konfrontasi regional yang melibatkan Iran dan sekutunya di Timur Tengah.

Siapa Hizbullah Lebanon?

Hizbullah di Lebanon adalah kelompok politik dan militer Syiah yang berbasis di Lebanon.

Kelompok ini didirikan pada awal 1980-an, setelah invasi Israel ke Lebanon pada tahun 1982.

Hizbullah mendapat dukungan besar dari Iran (secara ideologis, militer, dan finansial) serta Suriah.

Tujuan awal Hizbullah adalah melawan pendudukan Israel di Lebanon selatan, yang berlangsung hingga Israel menarik pasukannya pada tahun 2000.

Kelompok ini tetap mempertahankan kekuatan militernya dan kini menjadi aktor politik utama di Lebanon, dengan kursi di parlemen dan posisi dalam pemerintahan.

Hizbullah memiliki sayap militer yang kuat, yang oleh beberapa negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada dikategorikan sebagai organisasi teroris.

Baca juga: 5 Populer Internasional: Agresi Israel di Timur Tengah Belum Reda - Putin Bertemu Menlu Korea Utara

Di dunia Arab dan sebagian besar masyarakat Lebanon, Hizbullah dipandang sebagai gerakan perlawanan (resistance) terhadap Israel.

Kelompok ini juga sering terlibat dalam konflik dengan Israel, termasuk perang besar pada tahun 2006.

Selain itu, Hizbullah turut berperang di Suriah untuk mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad sejak pecahnya perang saudara di sana.

Singkatnya, Hizbullah adalah kekuatan politik sekaligus militer berpengaruh di Lebanon, yang berperan penting dalam dinamika politik Timur Tengah dan hubungan antara Iran, Suriah, Israel, serta negara-negara Barat.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved