Konflik Palestina Vs Israel
Di Tengah Gencatan Senjata Israel Masih Gempur Gaza, Trump Santai: Tak Membahayakan
Presiden AS, Donald Trump menganggap santai serangan Israel di Jalur Gaza di tengah perjanjian gencatan senjata yang masih berlangsung.
Namun, Hamas menegaskan pejuangnya "tidak ada hubungannya dengan insiden penembakan di Rafah" dan mengukuhkan komitmen mereka terhadap gencatan senjata yang ditengahi AS.
Dari atas pesawat kepresidenan Air Force One, Presiden Trump membela tindakan Israel.
"Mereka membunuh seorang tentara Israel. Jadi, pihak Israel membalas. Dan mereka memang seharusnya membalas," kata Trump kepada wartawan.
Meskipun demikian, ia menekankan "tidak ada yang akan membahayakan" kesepakatan damai tersebut.
Wakil Presiden AS, JD Vance menambahkan gencatan senjata masih berlaku meskipun ada "pertempuran kecil."
Di sisi lain, laporan dari Gaza menyebutkan setidaknya tiga serangan udara telah dilancarkan Israel, salah satunya bahkan mengenai halaman belakang Rumah Sakit Al-Shifa.
Serangan lain di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah dilaporkan telah menewaskan empat anak.
Eskalasi terbaru ini segera memicu ketegangan dalam masalah sandera.
Hamas mengumumkan penundaan penyerahan jenazah sandera yang seharusnya dilakukan pada hari Selasa, dengan alasan "eskalasi Israel akan menghambat pencarian, penggalian, dan pemulihan jenazah" di tengah reruntuhan.
Baca juga: Israel Gempur Gaza setelah Tuduh Hamas Langgar Gencatan Senjata dan Rekayasa Penemuan Sandera
Perselisihan mengenai sisa jenazah sandera kini menjadi ancaman serius bagi kelangsungan gencatan senjata.
Israel menuduh Hamas mengingkari janji karena menahan jenazah sandera.
Di sisi lain, Hamas berpendapat mereka memerlukan waktu untuk menemukan sisa-sisa jasad yang terkubur di Gaza akibat perang.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.