Konflik Palestina Vs Israel
Hamas: Israel Sabotase Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
Hamas mengatakan Israel menyabotase rencana perdamaian Presiden AS Donald Trump di Jalur Gaza setelah meluncurkan serangan mematikan.
Tim Mesir dan tim Komite Palang Merah Internasional (ICRC) membantu Hamas dalam mengevakuasi jenazah-jenazah tersebut dengan mengerahkan alat berat.
Qatar Menekan Hamas agar Melucuti Senjatanya
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan negaranya berusaha menekan Hamas agar mengakui perlunya pelucutan senjata.
Ia mengatakan Hamas siap menyerahkan kekuasaannya atas Jalur Gaza.
Dalam pernyataannya pada hari Rabu, ia menjelaskan peristiwa kemarin di Gaza sangat membuat Qatar frustrasi, dan menambahkan bahwa serangan terhadap tentara Israel merupakan pelanggaran gencatan senjata di Gaza.
Sebelumnya, ia meramalkan gencatan senjata akan tetap berlaku meski ada pelanggaran setelah Israel kembali menyerang kawasan itu.
"Untungnya, saya rasa kedua pihak utama menyadari perlunya gencatan senjata dan perlunya mereka mematuhi perjanjian tersebut," katanya kepada Dewan Hubungan Luar Negeri saat berkunjung ke New York, Rabu (29/10/2025).
Pada hari yang sama, Netanyahu mengatakan Israel dan AS berupaya untuk melucuti senjata Hamas.
"Kami sedang mengerjakan pelucutan senjata secara bertahap, bersamaan dengan pengerjaan elemen-elemen lain dari rencana tersebut," kata Netanyahu dalam kunjungannya ke markas besar AS di Kiryat Gat.
Ia mengatakan tujuan ini merupakan implementasi dari kesepakatan yang dibuatnya dengan Presiden AS Donald Trump.
Perdana Menteri itu mencatat hal ini dilakukan secara bertahapa dan paralel dengan elemen-elemen lain dari rencana tersebut.
Sementara itu, WAFA Agency melaporkan setidaknya 68.531 warga Palestina tewas dan 170.402 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, menurut data per 28 Oktober 2025.
Israel menyalahkan Hamas atas kematian dan kehancuran di Jalur Gaza, menyebutnya sebagai balasan atas Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas dan faksi Palestina lainnya pada 7 Oktober 2023.
Hamas dan faksi lainnya menangkap 250 orang setelah membobol pertahanan Israel di perbatasan selatan, sebagai perlawanan terhadap pendudukan Israel di Palestina sejak tahun 1948.
Setelah serangan mematikan Israel yang berlangsung sejak Oktober 2023 di Jalur Gaza, Presiden AS Trump mengusulkan proposal gencatan senjata untuk Israel dan Hamas pada akhir September lalu.
Gencatan senjata itu berlaku pada 10 Oktober setelah diskusi yang ditengahi oleh Mesir dan Qatar dengan partisipasi AS dan Turki di Sharm el-Sheikh, Mesir pada 6-10 Oktober.
Namun, Israel dan Hamas saling tuduh atas pelanggaran gencatan senjata yang membahayakan kelanjutan diskusi tahap kedua.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
 
							 
							 
							 
			 
				
			 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.