Konflik Palestina Vs Israel
Lebanon Siap Hadapi Serangan Israel, Hizbullah Beri Pujian
Presiden Lebanon Joseph Aoun menginstruksikan tentaranya untuk siap menghadapi serangan Israel. Hizbullah memuji langkah pemerintah Lebanon.
Israel telah melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah, yang telah berlaku sejak November tahun lalu, lebih dari 4.500 kali, yang mengakibatkan ratusan kematian dan orang terluka.
Israel menentang perjanjian tersebut dengan melanjutkan pendudukannya atas lima bukit Lebanon di selatan yang direbutnya dalam perang terakhir, selain wilayah Lebanon lain yang telah didudukinya selama beberapa dekade.
Perjanjian itu ditandatangani pada 27 November 2024 untuk menghentikan serangan di perbatasan yang semakin meningkat sejak Hizbullah meluncurkan roket ke Israel pada 8 Oktober 2023 sebagai bentuk dukungan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang menghadapi serangan Israel.
Israel yang telah lama bermusuhan dengan Hizbullah yang dianggap sebagai proksi Iran, meluncurkan serangan di Lebanon selatan yang disebut sebagai basis militer Hizbullah.
Serangan tersebut meluas hingga ke Beirut, dengan dalih menargetkan para pemimpin Hizbullah.
Setelah lebih dari satu tahun saling serang, kedua pihak sepakat untuk menandatangani perjanjian gencatan senjata yang ditengahi oleh Amerika Serikat, dengan dukungan dari Prancis dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Setidaknya lebih dari 4.000 orang tewas dan lebih dari 17.000 lainnya terluka dalam serangan Israel di Lebanon sejak tahun 2023 hingga November 2024, dikutip dari Anadolu Agency.
Namun, Israel dan Hizbullah saling menuduh atas pelanggaran perjanjian yang mengancam keamanan dan kedamaian di perbatasan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.