Minggu, 9 November 2025

BREAKING NEWS: Zohran Mamdani Menangkan Pemilu, Catat Sejarah Jadi Wali Kota Muslim Pertama New York

Zohran Mamdani, 34 tahun, mencatat sejarah sebagai Wali Kota New York terpilih setelah mengalahkan dua nama besar.

Facebook/Zohran Mamdani
ZOHRAN MAMDANI - Zohran Mamdani, 34 tahun. Ia memenangkan pemilihan Wali Kota New York dan menjadi Muslim pertama yang memimpin kota terbesar di Amerika Serikat. 

Ringkasan Berita:
  • Zohran Mamdani, 34 tahun, memenangkan pemilihan Wali Kota New York dan menjadi Muslim pertama yang memimpin kota terbesar di Amerika Serikat.
  • Ia mengalahkan Andrew Cuomo (mantan Gubernur New York yang maju sebagai kandidat independen) dan Curtis Sliwa (kandidat Partai Republik).
  • Eric Adams, Wali Kota sebelumnya, mundur dari pencalonan dan mendukung Cuomo.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Zohran Kwame Mamdani, 34 tahun, mencatat sejarah sebagai Wali Kota New York terpilih setelah mengalahkan dua nama besar dalam politik Amerika: mantan Gubernur Andrew Cuomo dan aktivis konservatif Curtis Sliwa. 

Politikus yang diusung Partai Demokrat tersebut meraih kemenangan telak dalam pemilihan yang digelar Selasa, 4 November 2025 waktu setempat.

Kemenangan Mamdani bukan sekadar pergantian kepemimpinan.

Ia berhasil menyingkirkan Cuomo dua kali dalam lima bulan—pertama di pemilihan pendahuluan Demokrat, lalu di pemilihan umum saat Cuomo maju sebagai kandidat independen. 

Kemenangan ini juga menjadikannya wali kota Muslim pertama di New York City.

Mamdani juga merupakan wali kota Asia Selatan pertama dan wali kota termuda dalam lebih dari satu abad.

Ketika Mamdani meluncurkan kampanyenya untuk wali kota musim gugur yang lalu, ia adalah seorang anggota parlemen negara bagian yang relatif tidak dikenal. 

Namun, pesannya yang berpusat pada keterjangkauan, beserta perjalanannya yang penuh semangat di seluruh Kota New York, dengan cepat mendapatkan perhatian dan beresonansi dengan ribuan warga New York

Platformnya menyerukan pembekuan sewa unit dengan sewa stabil, pembangunan perumahan yang lebih terjangkau, kenaikan upah minimum menjadi $30 per jam, penggratisan bus, peningkatan pajak bagi warga terkaya di kota, dan masih banyak lagi.

Didorong oleh donasi kecil, puluhan ribu relawan, kehadiran media sosial yang cerdas, dan pesan perubahan, kampanye akar rumput Mamdani membangun momentum sepanjang musim semi. 

Energi tersebut memuncak dalam kemenangan telak dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat bulan Juni, di mana ia mengalahkan Cuomo dengan selisih hampir 13 poin, mengejutkan kalangan politik kota dengan menggalang koalisi yang beragam yang mencakup banyak pemilih muda dan pemilih pemula.

Selama debat wali kota bulan Oktober, Mamdani, Cuomo, dan Sliwa saling serang dan beradu pendapat mengenai berbagai isu lokal, nasional, dan global, termasuk kejahatan, kepolisian, Israel, keterjangkauan, perumahan dan transportasi, serta siapa yang paling tepat untuk mengelola hubungan dengan pemerintahan Trump.

Kampanye Mamdani telah menarik dukungan dari kaum progresif di tingkat nasional, termasuk dukungan dari Senator Bernie Sanders dan Anggota DPR New York, Alexandria Ocasio-Cortez, yang keduanya pernah tampil bersamanya dalam berbagai rapat umum di seluruh kota.

Namun, tidak semua politisi Demokrat New York mendukungnya. Kedua senator New York, Chuck Schumer dan Kirsten Gillibrand, khususnya tidak memberikan dukungan dalam pemilihan ini.

Sepanjang kampanye, Mamdani menghadapi serangan dan sorotan dari para kritikus tentang usia, pengalaman, dan agenda progresifnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved