Hubungan AS dan Suriah Kian Mesra, Trump Dikabarkan Bakal Bangun Pangkalan Militer di Damaskus
Rencana pembanganan ini kabarnya juga akan dibahas Trump saat bertemu Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa di Gedung Putih pada Senin (10/11/2025),
“Kami terus mengevaluasi postur yang diperlukan di Suriah untuk memerangi ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) secara efektif, dan tidak memberikan komentar mengenai lokasi atau kemungkinan lokasi operasi pasukan.” ungkapnya.
Pejabat tersebut meminta nama dan lokasi pangkalan tidak diungkap demi alasan keamanan operasional.
Seorang sumber lainnya yang memahami pembicaraan terkait pembangunan pangkalan di Damaskus ini mengungkapkan bahwa rencana ini sudah disusun cukup lama.
Menurutnya rencana pembangunan pangkalan militer di Damaskus sudah dibahas dalam kunjungan Laksamana Brad Cooper, Komandan Komando Pusat AS (CENTCOM), di Suriah pada 12 September 2025 lalu.
Saat itu, CENTCOM menyebut Cooper dan utusan AS untuk Suriah Thomas Barrack bertemu al-Sharaa untuk mengucapkan terima kasih atas kontribusi Suriah dalam memerangi ISIS.
Pernyataan CENTCOM juga menyebutkan potensi kerja sama dengan Suriah untuk dapat mewujudkan visi Trump tentang Timur Tengah yang makmur dan Suriah yang stabil dalam kedamaian di dalam negeri maupun di negara tetangganya.
Sementara itu seorang pejabat militer Barat lainnya mengungkapkan bahwa Pentagon telah mempercepat rencana dalam dua bulan terakhir dengan mengirimkan beberapa misi pengintaian ke pangkalan.
Misi tersebut menyimpulkan landasan pacu panjang pangkalan siap digunakan segera.
Dua sumber militer Suriah juga menyebut pembicaraan teknis telah dilakukan dan difokuskan pada pemanfaatan pangkalan untuk logistik, pengawasan, pengisian bahan bakar, dan operasi kemanusiaan, sementara Suriah tetap memiliki kedaulatan penuh atas fasilitas tersebut.
Seorang pejabat pertahanan Suriah menambahkan bahwa AS telah menerbangkan pesawat angkut militer C-130 ke pangkalan untuk memastikan landasan pacu layak operasi.
Sementara itu, penjaga keamanan di salah satu pintu masuk pangkalan mengonfirmasi bahwa pesawat Amerika mendarat di lokasi sebagai bagian dari “uji coba”.
Kemesraan Pemerintah Suriah-AS
Rencana ini juga menandai penyelarasan strategis Damaskus dengan Washington yang kian mesra di bawah kepemimpinan Presiden Ahmed al-Sharaa.
Seperti yang diketahui sebelumnya, tokoh yang sebelumnya dikenal sebagai Abu Mohammad al-Julani ini adalah sosok tokoh sentral yang memimpin lengsernya rezim lama Bashar al-Assad pada tahun lalu.
Rezim Assad yang sebelumnya menjadikan Suriah sebagai sekutu terdekat Iran, kini digantikan oleh pemerintahan baru al-Sharaa yang cenderung berafiliasi dengan Amerika Serikat dan negara-negara Barat.
Al-Sharaa sebelumnya juga menegaskan bahwa kehadiran pasukan AS harus disepakati dengan negara Suriah yang baru.
Pejabat AS juga menyatakan kesiapan dari pemerintah Suriah untuk segera bergabung dengan koalisi global anti-ISIS yang dipimpin oleh administrasi Trump saat ini.
AS sebelumnya juga telah menempatkan pasukan di timur laut Suriah sebagai bagian dari upaya satu dekade membantu pasukan pimpinan Kurdi melawan ISIS.
(Tribunnews.com/bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.