Selasa, 11 November 2025

Badai Super Fung-Wong Hantam Filipina Malam Ini, Lanjutan Topan Kalmaegi yang Tewaskan 224 Jiwa

Dikutip dari Reuters, Badai Super Fung-Wong ini diprediksi akan mulai menghantam wilayah pulau utama Luzon, Filipina pada Minggu malam ini (9/11/2025)

Penulis: Bobby W
Editor: Endra Kurniawan
Tangkap Layar zoom.earth
BADAI FUNG WONG - Tangkap layar zoom.earth terkait Badai Super Fung-Wong yang diprediksi akan menghantam wilayah Filipina, pada Minggu malam ini (9/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Filipina pada Minggu malam ini (9/11/2025) akan dihantam Badai Fung-Wong yang memiliki kecepatan 185-230 km/jam
  • Badai Super Fung-Wong seolah menjadi lanjutan dari Topan Kalmaegi beberapa hari lalu yang menewaskan 224 orang 
  • Pemerintah Filipina telah mengevakuasi 900 ribu warga dan hentikan aktivitas sekolah/kerja di Metro Manila

TRIBUNNEWS.COM - Belum sembuh dari luka akibat Topan Kalmaegi yang menewaskan 224 orang, rakyat Filipina kembali dibuat resah dengan datangnya Badai Fung-Wong yang akan segera melanda wilayah tersebut.

Dikutip dari Reuters, Badai Super Fung-Wong ini diprediksi akan mulai menghantam wilayah pulau utama Luzon pada Minggu malam ini (9/11/2025)

Menanggapi ramalan cuaca tersebut, pemerintah Filipina pun melakukan tindakan mitigasi dengan mengevakuasi lebih dari 900.000 warga dari kawasan rawan bencana yang akan dilintasi oleh Badai Super Fung-Wong.

Sebagai langkah antisipasi, aktivitas kerja dan sekolah untuk beberapa hari ke depan juga telah resmi dihentikan di sejumlah wilayah, termasuk Metro Manila.

Fung-Wong, yang dalam penamaan lokal Filipina disebut Uwan, diprediksi akan memulai perjalanannya di wilayah kepulauan Luzon dengan menyapa Provinsi Aurora terlebih dahulu mulai Minggu malam ini

Badai super ini memiliki kecepatan angin tetap mencapai 185 kilometer per jam dan kecepatan puncak hingga 230 kilometer per jam.

Fung-Wong sendiri telah mengguncang sebagian besar Luzon melalui hujan deras yang meluas.

Otoritas setempat menetapkan tingkat peringatan tertinggi yakni Signal No. 5 di wilayah tenggara dan tengah kepulauan Luzon.

Wilayah yang mendapatkan peringatan signal no. 5 tersebut antara lain seperti Catanduanes, Camarines Sur, serta Provinsi Aurora,

Sementara itu, wilayah ibukota Metro Manila dan provinsi sekitarnya berada dalam status Signal No. 3.

Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro juga telah mendesak warga di jalur badai untuk mematuhi instruksi evakuasi.

Teodoro mengingatkan bahwa penolakan tindakan mitigasi tersebut berpotensi membahayakan nyawa dan melanggar hukum.

Baca juga: Imbas Topan Kalmaegi, 1,6 Juta Rumah di Vietnam Alami Pemadaman Listrik hingga 5 Orang Meninggal

"Kami meminta masyarakat dievakuasi secara preemtif agar tidak terjadi penyelamatan mendadak di menit terakhir yang berisiko mengancam keselamatan personel kepolisian, tentara, pemadam kebakaran, dan penjaga pantai," ujarnya dalam pidato resmi.

Fung-Wong sendiri akan menjadi angin siklon ke-21 yang melanda Filipina tahun ini.

Angka ini melebihi rata-rata badai per tahun di Filipina yang biasanya hanya mencapai angka maksimal 20.

Badai Super Fung-Wong ini sendiri dikhawatirkan memperparah tekanan pada respons bencana, terutama karena pemerintah masih fokus membantu korban Kalmaegi.

Meski demikian, Pejabat pertahanan sipil Filipina Raffy Alejandro menyatakan optimisme untuk menghindari korban jiwa.

keyakinan ini didasari Alejandro dengan pengerahan militer tang telah mengalihkan sekitar 2.000 personel dari pelatihan lapangan guna memperkuat bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana.

Sejarah Badai Fung-Wong

Nama Fung-Wong (berasal dari bahasa Kanton yang berarti "burung phoenix") telah digunakan oleh Komite Typhoon Wilayah Asia Timur Laut (ESCAP/WMO) sejak 1999 untuk menyebut siklon tropis di Pasifik Barat.

Badai Fung-Wong sendiri biasanya terbentuk di wilayah dekat Kepulauan Mariana, bergerak ke barat-laut menuju Filipina atau Taiwan, lalu berbelok ke utara mengikuti arus atmosfer global.

Berikut kronologi perkembangan sejarahnya dari tahun ke tahun:

  • Badai Fung-Wong 2008: Mencapai intensitas kategori 4 dengan kecepatan angin 215 km/jam, menghantam Taiwan dan Provinsi Fujian, Tiongkok. Banjir bandang akibat badai ini merusak 1,2 juta hektare lahan pertanian dan menyebabkan kerugian US$1,2 miliar.
  • Badai Fung-Wong 2014 : Memiliki kecepatan angin 185 km/jam, menyebabkan longsor di Luzon yang menewaskan 25 orang dan memaksa evakuasi 100.000 warga. Badai ini juga memicu krisis pangan akibat gagal panen.
  • Badai Fung-Wong 2020: Berkecepatan 165 km/jam, mengakibatkan banjir rob di Manila dan kerusakan infrastruktur senilai US$300 juta. Fenomena ini dipengaruhi oleh La Niña yang memperkuat curah hujan.

Pada 2025, Fung-Wong menjadi yang terkuat dalam satu dekade terakhir akibat pemanasan global yang memperpanjang musim badai dan meningkatkan suhu permukaan laut.

Data Badan Meteorologi Filipina (PAGASA) mencatat, frekuensi badai di wilayah ini naik 15 persen sejak 2010, dengan pola pergerakan semakin tak terprediksi.

Kini, Fung-Wong 2025 tidak hanya menguji kapasitas respons bencana Filipina, tetapi juga menjadi contoh nyata eskalasi risiko iklim di kawasan kepulauan.

(Tribunnews.com/Bobby)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved