Top Rank
10 Negara yang Warganya Paling Kurus di Dunia: Vietnam Lawan Kemiskinan, Kekurangan Gizi di India
Menurut data WorldAtlas, berikut 10 negara dengan warga terkurus di dunia berdasarkan persentase penduduk yang mengalami obesitas.
Orang Jepang tidak mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, garam, atau gula.
Mereka juga sebagian besar menghindari makanan olahan.
Cara orang Jepang makan juga membuat perbedaan.
Mereka umumnya makan dalam porsi yang lebih kecil dan tidak sering mengemil di antara waktu makan.
Pentingnya nutrisi yang tepat ditanamkan dalam pikiran anak-anak Jepang di sekolah dasar sehingga mereka akan tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat.
Orang Jepang juga telah berhasil mengintegrasikan sejumlah olahraga yang baik ke dalam rutinitas harian mereka.
8. Ethiopia
Ethiopia telah mendapatkan reputasi buruk karena dilanda kelaparan selama beberapa dekade terakhir.
Hanya 4,5 persen penduduk Ethiopia yang dianggap obesitas di negara dengan hampir 8 juta penduduk yang mengalami kerawanan pangan.
Sebagian besar penduduk negara ini bergantung pada pertanian yang sangat bergantung pada curah hujan, yang seringkali langka.
9. Korea Selatan
Seperti Jepang, Korea Selatan adalah negara maju.
Hanya 4,7 persen penduduk Korea Selatan yang mengalami obesitas.
Seperti di Jepang, pola makan orang Korea Selatan tidak mencakup makanan berlemak atau olahan.
Sebaliknya, orang Korea Selatan banyak mengonsumsi sayuran dan makanan laut.
Seperti orang Jepang, mereka juga makan dalam porsi yang lebih kecil dan memasukkan olahraga ke dalam rutinitas harian mereka.
10. Eritrea
Negara Afrika Timur, Eritrea, adalah negara lain yang dilanda kelaparan.
Maka, tidak mengherankan jika hanya 5 persen penduduknya yang mengalami obesitas.
Saat ini, negara tersebut hanya mampu menyediakan makanan untuk sepertiga penduduknya.
Dua pertiga lainnya harus bergantung pada bantuan asing, yang khususnya bermasalah di negara yang pemerintahnya tidak menjaga hubungan baik dengan organisasi-organisasi bantuan, bahkan terkadang mengusir mereka.
Bahkan, pemerintah Eritrea telah berulang kali membantah adanya krisis pangan di negara tersebut.
Pencegahan Kelebihan Berat Badan
Dilansir laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kelebihan berat badan dan obesitas, serta penyakit tidak menular yang terkait, sebagian besar dapat dicegah dan dikelola.
Pada tingkat individu, individu dapat mengurangi risiko dengan menerapkan intervensi pencegahan di setiap tahapan siklus kehidupan, mulai dari prakonsepsi hingga berlanjut hingga usia dini.
Pola makan dan aktivitas fisik setiap individu sebagian besar merupakan hasil dari kondisi lingkungan dan sosial yang sangat membatasi pilihan pribadi.
Obesitas merupakan tanggung jawab sosial, bukan individu, dan solusinya dapat ditemukan melalui penciptaan lingkungan dan komunitas yang suportif yang menanamkan pola makan sehat dan aktivitas fisik teratur sebagai perilaku hidup sehari-hari yang paling mudah diakses, tersedia, dan terjangkau.
Menghentikan peningkatan obesitas menuntut tindakan multisektoral seperti produksi pangan, pemasaran dan penetapan harga, dan tindakan lain yang berupaya mengatasi faktor penentu kesehatan yang lebih luas (seperti pengurangan kemiskinan dan perencanaan perkotaan).
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.