Ulangi Langkah Soeharto pada 1995, Prabowo Sepakati Perjanjian Keamanan Baru dengan Australia
Prabowo menyebut langkah kerjasama dengan Australia ini sebagai wujud kebijakan "tetangga yang baik" untuk menghadapi tantangan global
Prabowo juga menekankan bahwa prinsip good neighbour policy menjadi fondasi utama hubungan kedua negara.
Ia menegaskan bahwa kedua bangsa ditakdirkan untuk saling mendukung sebagai tetangga yang harmonis, terutama dalam menghadapi tantangan bersama.
“Sudah takdir kita untuk bertetangga langsung, jadi marilah kita hadapi takdir kita dengan niat terbaik. Saya percaya pada kebijakan bertetangga yang baik." ungkap Prabowo.
Prabowo juga membahas pentingnya memiliki hubungan bertetangga yang baik guna menghadapi beberapa potensi darurat yang tak terduga dewasa ini.
"Tetangga yang baik itu penting. Tetangga yang baik akan saling membantu di masa sulit, dan dalam budaya Indonesia, ada pepatah, ketika kita menghadapi keadaan darurat, tetangga kitalah yang akan membantu kita. Mungkin saudara kita akan tetap jauh, tetapi tetangga kita adalah yang paling dekat, dan hanya tetangga yang baik yang akan saling membantu,” ungkap Presiden Prabowo.
Di akhir pernyataan, Presiden Prabowo kembali menyampaikan apresiasi kepada Perdana Menteri Albanese dan jajaran pemerintah Australia.
“Sekali lagi, Perdana Menteri, Wakil Perdana Menteri, terima kasih banyak telah menerima saya dengan cara yang begitu baik,” ucapnya disambut tepuk tangan hadirin.
Ulangi Kesepakatan Soeharto Tahun 1995
Dalam peresmian kerja sama antara Indonesia dan Australia tersebut, Albanese sempat kembali mengangkat sosok Soeharto yang pernah menjalin kesepakatan serupa di tahun 1995.
Albanese bahkan mengatakan perjanjian yang ditandatanganinya bersama Prabowo ini didasarkan pada perjanjian serupa yang pernah ditandatangani oleh Perdana Menteri Paul Keating dan Presiden Suharto pada dua dekade yang lalu.
Perjanjian yang bersifat ekspansif tersebut pada akhirnya terputus pada tahun 1999 saat Indonesia mengalami krisis terkait upaya kemerdekaan Timor Timur.
Kesepakatan antara Indonesia dan Australia kala itu kandas setelah Soeharto tak lagi menjabat sebagai Presiden dan Timor Timur akhirnya berhasil memerdekakan dirinya sehingga hubungan dengan negara Kangguru saat itu begitu memanas.
Adapun hubungan antara Indonesia dan Australia diniliai Albanese mulai erat secara perlahan pada tahun 2006 setelah perjanjian Lombok ditandatangani oleh keduanya memberikan perjanjian keamanan yang tingkatannya kemudian diperluas pada tahun 2014.
Kunjungan Pertama Prabowo ke Australia sebagai Presiden
Dalam kunjungan resmi pertamanya ke Australia sebagai Presiden Indonesia, Prabowo disambut dengan upacara kenegaraan di Kirribilli House dan Admiralty House.
Pemerintah Australia bahkan juga menyajikan atraksi helikopter militer untuk menyambut kedatangan sosok Prabowo di Sydney.
Prabowo sejatinya pernah melakukan kunjungan serupa pada Agustus 2024 lalu dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.